KOMPAS.com - Pada 9 Mei 1972 sebanyak 12 anggota pasukan khusus Israel yang menyamar sebagai staf teknis bandara menyerbut sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Sabena yang disandera di bandara Lod, Tel Aviv.
Operasi militer itu sukses membebaskan 90 warga Israel yang disandera. Selain itu dua pembajak tewas dan dua lainnya ditangkap.
Enam di antara para penumpang terluka dalam baku tembak yang mengakhiri drama pembajakan selama 23 jam itu.
Pada 8 Mei 1972, maskapai penerbangan Belgia, Sabena dengan nomor 571 itu terbang dari Vienna menuju ke Tel Aviv, Israel.
Sekitar 20 menit meninggalkan Viena, pesawat yang diterbangkan kapten pilot Reginald Levy itu dibajak empat anggota organisasi ekstrem Palestina, Black September.
Mengikuti perintah pembajak, kapten Levy akhirnya mendaratkan pesawat itu di bandara Lod, kini dikenal dengan nama bandara internasional Ben Gurion.
Setelah menguasai pesawat, para pembajak memisahkan penumpang berkebangsaan Israel dengan penumpang lainnya. Para pembajak lalu menempatan warga Israel di bagian belakang pesawat Boeing 707 itu.
Setelah mendarat di bandara Lod, para pembajak menuntut pemeirntah Israel membebaskan 315 warga Palestina yang dituduh sebagai teroris dan dipenjara di negeri Yahudi itu.
Jika permintaan tak dipenuhi, para pembajak mengancam akan meledakkan pesawat itu beserta isinya.
Kapten Levy ternyata sempat mengirimkan kode darurat rahasia kepada pemerintah Israel untuk meminta bantuan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.