Helikopter menembakkan roket ke kota yang dikuasai oleh teroris sepanjang Selasa pagi.
Asap hitam mengudara dari bangunan-bangunan yang terhantam roket. Kesaksian itu disampaikan seorang wartawan AFP yang berada di Marawi.
Orang-orang bersenjata tersebut didukung oleh sejumlah teroris dari negara tetangga termasuk Malaysia, Indonesia, dan Singapura.
Kekerasan dimulai ketika puluhan pria bersenjata mengamuk karena menanggapi upaya pasukan keamanan untuk menangkap Isnilon Hapilon, seorang militan veteran Filipina yang dianggap sebagai pemimpin lokal ISIS.
Baca: Apa yang Terjadi di Marawi, dan Siapa Isnilon Hapilon?
Hapilon, anggota senior kelompok Abu Sayyaf, berada dalam daftar teroris yang paling dicari oleh Pemerintah Amerika Serikat.
Dia dilindungi di Marawi oleh kelompok Maute, yang telah berjanji setia kepada ISIS.
Sementara iru, lebih dari 100 narapidana dari dua penjara Marawi lolos pada awal konflik.
Pihak militer menduga sebagian pelarian dari kedua penjara itu telah bergabung dalam pertempuran tersebut.
Baca: Panglima Militer Filipina Sebut Seorang Teroris WNI Tewas di Marawi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.