"Mereka tidak mengizinkan Anda berbagi roti dengan mereka," kata Abedi kepada kerabatnya. "Mereka berlaku tidak adil terhadap orang-orang Arab," imbuhnya.
Bin Salem menambahkan bahwa ibu Abedi mengatakan kepada penyidik bahwa anaknya berangkat ke Inggris empat hari sebelum terjadinya serangan itu setelah berada di Libya selama satu bulan.
Baca: Teror di Manchester, ISIS: Kami Membunuh Anak-Anak Kalian
Berdasarkan laporan dari seorang adiknya, penyidik menyangka Abedi menggunakan internet untuk belajar membuat bom dan "mencari kemenangan untuk ISIS," kata bin Salem.
Namun, berbagai tuduhan itu bertentangan dengan apa yang ayah Abedi katakan sehari sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan Associated Press.
"Kami tidak percaya untuk melakukan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdosa," kata Ramadan Abedi sebelum ditahan di Tripoli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.