Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perempuan di Inggris yang Tidur dengan Pria Lain Agar Bisa Rujuk

Kompas.com - 06/04/2017, 05:24 WIB

Dalam keadaan putus asa untuk bisa bersatu kembali dengan suaminya, Farah mulai mencoba untuk menemukan lelaki yang bersedia untuk melaksanakan pernikahan halala dengannya.

"Saya tahu sejumlah perempuan yang sudah melakukannya tanpa sepengetahuan keluarganya dan disalahgunakan oleh pria-pria itu selama berbulan-bulan," katanya.

"Mereka pergi ke masjid, ada sebuah ruangan yang dirancang sebagai tempat melakukan pernikahan, dan imam atau siapapun yang menawarkan layanan ini, tidur dengan perempuan itu dan mengizinkan pria lain untuk tidur dengan dia juga."

Namun Dewan Syariah Islam di London Timur, yang menangani berbagai permasalahan perempuan terkait perceraian, mengecam keras pernikahan halala ini.

"Ini merupakan pernikahan palsu, ini adalah cara meraup keuntungan dan memanfaatkan perempuan yang rapuh," kata Khola Hasan dari organisasi Dewan Syariah.

"Hal ini haram dan dilarang. Rasanya tidak ada lagi kata-kata yang paling tegas yang bisa saya katakan. Ada berbagai pilihan lain, seperti mendapatkan bantuan atau konseling," kata dia.

"Kami tidak akan membiarkan siapa pun melakukan hal itu. Anda tidak perlu halala, apa pun situasinya," ujar dia.

Farah akhirnya memutuskan untuk tidak rujuk dengan suaminya, dan menghindari risiko yang dihadapi dalam perkawinan halala ini.

Namun dia memperingatkan ada perempuan lain di luar sana, yang bernasib sama, dan menginginkan jalan keluar.

"Kecuali jika Anda berada dalam situasi diceraikan dan merasakan sakit hati yang saya rasakan, tak ada seorang pun yang akan bisa memahami putus asa yang dirasakan oleh para perempuan itu."

"Jika Anda bertanya kepada saya sekarang, dalam keadaan waras, saya tidak akan pernah melakukannya. Saya tidak akan tidur dengan seseorang lelaki asing agar bisa kembali pada seorang pria."

"Tapi pada waktu itu, saya begitu putus asa ingin bersatu kembali dengan mantan pasangan saya, dan siap melakukan cara atau langkah apa pun," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com