Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perempuan di Inggris yang Tidur dengan Pria Lain Agar Bisa Rujuk

Kompas.com - 06/04/2017, 05:24 WIB

Farah mengatakan ia "benar-benar bingung," namun ia rela untuk kembali kepada mantan suaminya karena baginya ia adalah "cinta dalam hidupnya".

Ia mengatakan, mantan suaminya juga menyesal telah menceraikannya.

Akhirnya Farah mencari praktik kontroversial yang dikenal sebagai halala, yang diterima oleh sebagian kalangan Islam yang menganut konsep talak tiga.

Mereka meyakini bahwa halala adalah satu-satunya cara bagi pasangan yang telah bercerai dan ingin rujuk agar bisa menikah kembali dengan pasangan sebelumnya.

Praktik halala mengharuskan perempuan menikah dengan orang lain, melakukan hubungan seksual dan kemudian bercerai -setelah itu ia bisa menikah lagi dengan suami pertamanya.

Namun, para perempuan yang menggunakan layanan halala ini berisiko dieksploitasi secara finansial, diperas, dan bahkan mengalami pelecehan seksual.

Ini adalah sebuah praktik yang sangat ditentang oleh sebagian besar Muslim dan dianggap merupakan kesalahpahaman sebagian kalangan tentang konsep perceraian dalam hukum Islam.

Namun, ternyata ada sejumlah biro jasa online yang menawarkan jasa halala, menarik dana ribuan poundsterling atau puluhan juta rupiah dari para perempuan yang terpaksa menempuh pernikahan temporer itu.

Putus asa

Seorang pria yang mengiklankan layanan halala di Facebook, mengatakan kepada wartawan BBC yang menyamar sebagai seorang perempuan Muslim yang sudah bercerai, bahwa dia harus membayar £2.500 (atau sekitar Rp41 juta).

Dia pun harus berhubungan seks dengannya agar pernikahan itu 'lengkap,' dan kemudian ia bisa menceraikannya.

Pria itu juga mengatakan ada beberapa laki-laki yang bekerja dengannya, yang menurut dia pernah sempat menolak untuk menceraikan seorang perempuan setelah layanan halala berakhir.

Tak ada hal yang menunjukkan bahwa pria itu melakukan hal ilegal.

BBC menghubunginya setelah pertemuan itu -namun kemudian ia menyangkal semua tuduhan yang diarahkan terhadapnya.

Dia mengaku tidak pernah melakukan atau terlibat dalam pernikahan halala dan akun Facebook yang ia buat semata-mata sekadar untuk lucu-lucuan, dan sebagai bagian dari eksperimen sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com