Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Budak Seks ISIS: Kami ibarat Binatang dan Dijual di Pasar Ternak

Kompas.com - 29/03/2017, 11:05 WIB

Setelah lebih dari dua tahun dari kengerian yang tak terbayangkan, mereka berhasil melarikan diri wilayah ISIS menuju kota asalnya.

Namun, Matu juga mengalami trauma berat karena sempat hendak dijadikan sebagai calon pengebom bunuh diri. Dia pernah menjalani pelatihan untuk peran tersebut.

Waheda mengatakan kepada wartawan, "Mereka telah menyiksa anak saya, melatihnya untuk menggunakan senjata dan sebagai hukumannya, dia disekap di kandang."

Matu dan ibunya adalah warga Yazidi, sebuah komunitas agama di kalangan etnis Kurdi, yang menggabungkan aspek keyakinan Islam, Kristen, Yahudi, dan Zoroastrianisme.

Karena itu, mereka dilihat sebagai bidaah di mata pejuang radikal ISIS, yang merasa layak untuk membunuh, menangkap, dan memperbudak kaum Yazidi.

Waheda tinggal di sebuah kota dekat Sinjar, Ninive, Irak utara ketika dia ditangkap dengan anaknya pada tahun 2014. Semua pria di kota itu dibunuh, perempuan dan anak-anak diculik.

Perempuan muda dan cantik dijadikan budak seks, yang tua dibunuh, dan anak laki-laki dijadikan tameng di medan perang atau dijadikan pengebom bunuh diri.

Menurut Waheda, dia sempat dijual kepada banyak orang dengan cara memamerkan dirinya di pasar, seperti di pasar ternak.

“Orang pertama yang membeli saya adalah laki-laki dari Arab Saudi, kemudian pejuang Jordania," kata Waheda dengan nada sendu.

Waheda katanya berhasil menarik perhatian dari tetangganya, seorang pejuang perempuan Tunisia yang datang secara sukarela ke Irak.

"Aku bercerita kepada dia dan dia telah melakukan segalanya untuk saya, dia membayar untuk lalu lintas saya keluar dari daerah tersebut," katanya.

"Saya hampir tak percaya, bahwa anak saya dan saya benar-benar masih hidup," katanya.

Diperkirakan saat ini ada sekitar 3.000 perempuan Yazidi masih berada dalam penyekapan militan ISIS di kota yang kini sedang terkepung, yakni kota Mosul.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa banyak lagi perempuan dan anak-anak Yazidi yang masih berada di Mosul atau juga ke kota-kota lain di Suriah.

Namun, di tengah pertempuran untuk merebut kota itu sedang berlangsung, yang didominasi pasukan Irak, banyak warga Yazidi sekarang bisa melarikan diri dari para bandit ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com