WASHINGTON, KOMPAS.com – Hampir selusin pusat komunitas Yahudi di Amerika Serikat menerima ancaman bom sehingga ribuan warga pun dievakuasi, Senin (20/2/2017).
Ancaman serangan bom tersebut merupakan yang terbanyak sejak Donald Trump menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2017, sebagaimana dilaporkan Agence France-Presse, Selasa (21/2/2017).
Setidaknya 11 komunitas Yahudi menerima panggilan telepon yang mengabarkan bahwa bakal ada serangan bom di lingkungan mereka.
Dengan adanya ancaman terbaru, setidaknya sudah 69 ancaman yang menyasar 54 pusat komunitas Yahudi di 27 negara bagian AS dan satu provinsi di Kanada sejak awal tahun.
Asosiasi Komunitas Yahudi Amerika Utara memperingatkan, ancaman bom pada Senin itu ternyata merupakan kabar bohong untuk menakut-nakuti komunitas Yahudi.
Sekalipun demikian, FBI dan Divisi Hak Sipil Departemen Kehakiman Federal menyatakan akan menyelidiki adanya ancaman bom lewat telepon tersebut.
Sementara media lokal melaporkan, lebih dari 100 batu nisan rusak di pemakaman Yahudi di St Louis, Missouri.
"Selama sepekan terakhir, orang-oran tidak dikenal menghancurkan beberapa monumen batu nisan di dalam pekuburan," kata polisi University City dalam sebuah pernyataan.
Polisi menolak untuk mengkonfirmasi jumlah batu nisan yang dirusak di Chesed Shel Emeth Cemetery setelah mereka memeriksa kamera pengawas karena penyelidikan sedang berjalan.
The Southern Poverty Law Center, yang melacak ekstrimisme, mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa jumlah kelompok penebar kebencian meningkat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.