Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Manakah Ivanka Trump Setelah Ayahnya ke Gedung Putih?

Kompas.com - 20/01/2017, 19:21 WIB

DES MOINES, KOMPAS.com — Ivanka Trump, putri dari Presiden terpilih AS, Donald Trump, mungkin tidak bekerja di Gedung Putih, tetapi bukan berarti akan menjauh dari politik.

Meskipun Ivanka mengatakan tidak akan memiliki peran resmi dalam pemerintahan ayahnya, ia diam-diam telah meletakkan dasar-dasar yang mungkin akan menjadikannya sebagai advokat kebijakan paling berpengaruh di Washington.

Ivanka, yang telah menekankan bahwa ia ingin mendorong kebijakan-kebijakan yang bermanfaat untuk perempuan dan anak perempuan, minggu lalu meminta nasihat dari sekelompok eksekutif perempuan dan bintang media di New York.

Para anggota tim transisi telah menghubungi staf Kongres mengenai kebijakan-kebijakan perawatan anak, wilayah yang Ivanka minta kepada ayahnya, Donald Trump, untuk diprioritaskan.

Dalam tulisan di Facebook yang merinci langkah-langkahnya selanjutnya, Ivanka berterima kasih kepada orang-orang yang telah menghubunginya mengenai isu-isu tersebut.

Ivanka juga menambahkan bahwa ia sedang menentukan "cara yang paling berdampak dan sesuai bagi saya untuk melayani negara kita".

Tidak jelas apakah Ivanka akan beroperasi secara independen atau ia akan bergabung di Gedung Putih.

Namun, beroperasi dari luar mungkin akan membawanya ke wilayah yang belum terpetakan karena baru sedikit contoh dari anggota keluarga presiden yang tidak memiliki kantor di Gedung Putih untuk mengadvokasi kebijakan-kebijakannya.

Model yang paling dekat adalah ibu negara, yang memiliki kantor di sayap kiri Gedung Putih.

Untuk saat ini, perempuan pengusaha itu hanya mengatakan bahwa ia mundur dari peran-peran eksekutif di Trump Organization dan bisnisnya di bidang gaya hidup, serta memindahkan keluarganya ke Washington agar suaminya, Jared Kushner, dapat bekerja sebagai penasihat senior.

Ivanka juga menekankan bahwa ia ingin fokus pada penempatan tiga anaknya yang masih kecil-kecil di rumah baru. Namun, ia juga berpikir lebih jauh dari itu.

Hari Kamis (19/1/2017), Ivanka menghadiri makan malam dengan para eksekutif perempuan di rumah temannya, Wendi Deng, bekas istri taipan media Rupert Murdoch.

Jamuan malam itu diorganisasikan oleh Dina Powell, mitra Goldman Sachs, yang bergabung dengan pemerintahan Trump sebagai asisten presiden dan konselor senior untuk inisiatif ekonomi.

Powell telah memberi nasihat kepada Ivanka, dan diperkirakan akan terus bekerja erat dengannya.

Tamu-tamu lain termasuk pembawa acara Morning Joe di MSNBC, Mika Brzezinski; model dan aktivis Christy Turlington Burns; mantan Sekretaris Pers Gedung Putih, Dana Perino; Kepala Xerox Ursula Burns; CEO Deloitte Cathy Engelbert; Pemimpin Redaksi Glamour Cynthia Leive; dan Redaktur Pelaksana Majalah Time Nancy Gibbs.

Tamu lain, Pattie Sellers, direktur eksekutif KTT Perempuan Paling Berkuasa yang diselenggarakan majalah Fortune, menulis di Fortune.com bahwa Ivanka "menjelaskan bahwa ia ingin belajar dari upaya-upaya para pemimpin di bidang mereka.

Selain itu, ada Sheila Marcelo, pendiri www.care.com, laman yang menghubungkan keluarga dengan perawat, menurut tamu yang minta identitasnya dirahasiakan karena itu merupakan acara makan malam privat.

Marcelo berbicara tentang tingginya biaya perawatan, baik untuk anak-anak maupun anggota keluarga dewasa.

Tamu itu mengatakan bahwa grup itu juga berperan sebagai tim transisi Trump yang menghubungi staf Komite DPR AS mengenai proposal-proposal perawatan anak-anak.

Ditanya mengenai berita soal itu, Ivanka mengatakan bahwa hal tersebut merupakan prioritas-prioritas untuk presiden terpilih, seperti disampaikan tamu itu.

Seorang juru bicara Tim Transisi Trump menolak berkomentar soal acara itu.

Ivanka juga telah menghubungi para anggota legislatif, termasuk dengan perempuan-perempuan berkulit hitam dari Partai Republik. Namun, tidak jelas bagaimana ia akan melobi Kongres secara langsung.

The Sun Donald Trump dan putrinya, Ivanka Trump.
Belum banyak preseden sebelumnya dari anak presiden yang berusia dewasa untuk memiliki pengaruh seperti itu, menurut profesor ilmu hukum di University of Minnesota, Richard Painter, yang dahulu bekerja sebagai konselor etika untuk Presiden George W Bush.

Perbandingan terdekat mungkin pekerjaan kebijakan oleh ibu-ibu negara, seperti Michelle Obama dengan kampanye Let's Move.

Painter mengatakan bahwa ibu-ibu negara umumnya tidak tersangkut undang-undang konflik kepentingan, meskipun pada masa lalu mereka mematuhinya secara sukarela seperti presiden-presiden sebelumnya.

Namun, Painter mengatakan untuk menghindari konflik, Ivanka seharusnya, seperti suaminya, mengikuti aturan etika federal.

Misalnya, ia mengatakan, Ivanka seharusnya tidak memberikan nasihat kepada ayahnya mengenai perdagangan internasional jika ia terus memiliki saham di bisnis pakaian miliknya.

Painter mengatakan, Ivanka tidak perlu terdaftar sebagai pelobi jika ia menjadi advokat kebijakan, dan tidak dibayar.

Ivanka Trump telah mengatakan ia akan mengambil "cuti resmi" dari jabatan-jabatan eksekutifnya di Trump Organization dan bisnisnya di bidang gaya hidup, yang menjual sepatu, baju, dan pesan-pesan pemberdayaan perempuan.

Perusahaannya akan dikelola oleh presiden perusahaan saat ini dan dewan perwalian.

Tim Trump telah mengatakan bahwa Ivanka akan menjual beberapa asetnya dan akan menerima gaji tetap, dan bukan bagian keuntungan dari Trump Organization.

Belum ada rincian mengenai pengaturan keuangan untuk bisnis gaya hidupnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com