Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkin Terjadi Ancaman, Ini Cara AS Persiapkan Pelantikan Trump

Kompas.com - 21/12/2016, 17:50 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com —  Operasi keamanan dan persiapan sedang dilakukan satu bulan menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, yang diperkirakan akan diramaikan oleh demonstrasi  yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meskipun banyak anggota militer dan Garda Nasional yang merencanakan pelantikan ini sejak lama, di gudang persenjataan lokal di Washington DC pertengahan pekan ini dipamerkan sebuah peta kota berukuran besar.

Ada penjelasan soal rencana dan gerakan presiden pada hari pelantikan kelak, seperti dilaporkan Voice of America, Rabu (21/12/2016).

Presiden terpilih Donald Trump dan wakil presiden terpilih Mike Pence akan memulai harinya di Gereja Episcopal St John, di mana mereka kemudian akan menuju ke Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama yang akan menyerahkan kunci – dalam bentuk fisik – simbol Gedung Putih.

Setelah menandatangani beberapa dokumen administrasi, sebuah iring-iringan mobil akan membawa presiden terpilih dari Gedung Putih ke Capitol Hill untuk mengikuti upacara pengambilan sumpah.

“Secara umum pelantikan berlangsung sebagaimana pada masa lalu, meskipun ada hal-hal yang mungkin berubah,” ujar Brigjen George Degnon, Wakil Komando Pelantikan Presiden 2017 dalam konferensi pers pada Rabu (14/12/2012).

Degnon secara diplomatis menjawab beberapa pertanyaan tentang apa perbedaan persiapan dan operasi keamanan pada pelantikan kali ini dibanding sebelumnya.

Komite Gugus Tugas – yang mencakup sejumlah anggota militer dan Garda Nasional Distrik Colombia – menjelaskan hal-hal dasar, termasuk yang paling mungkin terjadi yaitu ancaman terhadap parade pelantikan.

Oleh karena itu pihak yang terlibat diharuskan memiliki identitas yang jelas dan rencana cadangan bagi ratusan ribu orang jika cuaca memburuk.

Ribuan anggota Garda Nasional akan diperbantukan di Departemen Kepolisian Washington DC, sehingga mereka memiliki wewenang untuk melakukan penangkapan.

Pelantikan anggota-anggota Garda Nasional sebagai polisi kota Washington DC pada saat pelantikan ini merupakan hal yang umum terjadi, tetapi mereka hampir tidak pernah menggunakan wewenang untuk melakukan penangkapan.

Bahkan pada pelantikan pertama Presiden Obama tahun 2009 – yang dihadiri oleh kerumuman massa terbanyak dalam sejarah Amerika – tidak ada satu penangkapan pun dilakukan olen tentara, demikian menurut Mayjen Errol Schwartz – panglima Garda Nasional Washington DC.

Mengingat acara pelantikan umumnya di luar ruangan dan berlangsung pada Januari, maka cuaca menjadi keprihatinan utama bagi setiap orang yang terlibat.

Personil militer memiliki tiga seragam untuk persiapan jika cuaca memburuk, dan pada 20 Januari jam 04.30 waktu setempat, komandan mereka akan memutuskan seragam apa yang akan dikenakan.

Pada pelantikan kedua Presiden Ronald Reagan tahun 1985, upacara di luar gedung Capitol Hill dibatalkan karena salju, angin sangat dingin dan penurunan suhu yang sangat cepat; sehingga pelantikan terpaksa dilakukan di dalam ruangan.

Bukan rahasia umum jika persiapan pelantikan Donald Trump nanti, polisi, militer, dan personil keamanan juga menghadapi tantangan tambahan.

Demonstrasi

“Jelas bahwa keprihatinan utama saat ini ada kemungkinan terjadinya demonstrasi dalam jumlah besar”, ujar Mayjen Bradley Beckeer, panglima Joint Force Headquarter-National Capital Region.

Menurut sebuah akun Facebook, ratusan ribu orang berencana ikut berunjukrasa dalam “Women’s March on Washington”, sehari setelah pelantikan itu.

Demonstrasi – yang terbesar dari puluhan demonstrasi lain yang direncanakan pada akhir pekan itu – adalah yang pertama kali mendapat ijin pada Jum’at (16/12/2016).

“The Women’s March on Washington” akan mengirim pesan yang jelas kepada pemerintah baru pada hari pertama mereka dan juga kepada dunia bahwa hak perempuan adalah hak asasi manusia.

“Kami berdiri bersama, mengakui bahwa membela mereka yang paling terpinggirkan adalah membela hak kita semua”, demikian pernyataan misi organisasi itu pada situsnya.

Lebih dari 150.000 orang memastikan akan “hadir” dalam acara itu, sementara 240.000 orang lainnya menyatakan “tertarik hadir” dalam demonstrasi 21 Januari 2017.

Selain kelompok perempuan itu, koalisi the ANSWER (Act Now to Stop War and End Racism) – atau Bertindak Sekarang untuk Hentikan Perang dan Mengakhiri Rasisme – adalah salah satu dari banyak kelompok yang juga berupaya mendapatkan ijin untuk berunjuk rasa pada hari pelantikan 20 Januari.

Hampir 20.000 orang telah mengirim pesan di internet yang menunjukkan bahwa mereka akan datang.

Kedua organisasi itu menyebut retorika bernada kebencian terhadap kelompok-kelompok terpinggirkan yang disampaikan dalam kampanye politik Trump.

Minoritas dan perempuan

Juga dikatakan bawah misi mereka mencakup upaya mengatasi kebencian ini dan memastikan agar pemerintah baru tahu bahwa kelompok-kelompok minoritas dan perempuan bersatu “dalam jumlah yang terlalu besar untuk tidak dipedulikan”.

Banyak kelompok pro-Trump diperkirakan juga akan datang untuk menyaksikan pelantikan di Washington DC.

Salah satu diantaranya “Bikers for Trumps” – yaitu kelompok pesepeda motor yang berpawai di seluruh AS menjelang pemilu lalu, dan pada hari pelantikan nanti juga berencana berpawai di ibu kota.

Kampanye GoFundMe untuk “Bikers for Trump” telah mengumpulkan lebih dari 18,000 dollar untuk biaya akomodasi dan bahan bakar minyak bagi mereka yang berpawai menuju dan di sekitar Washington DC.

Sebanyak satu juta demonstran – dari berbagai pihak dan beragam kelompok – diperkirakan akan datang pada hari pelantikan atau satu hari setelah pelantikan, demikian menurut perhitungan Stephen Fuller, pakar dan sekaligus ketua Center for Regional Analysis di Universitas George Mason.

Kerumunan massa ini merupakan tambahan pada sekitar 200.000 orang yang menghadiri pelantikan tersebut.

Hotel-hotel di seluruh ibukota Washington DC hampir penuh dipesan oleh sekitar 200.000 orang yang ingin menghadiri pelantikan, tetapi Fuller mengatakan banyak diantara mereka yang akan berunjukrasa melakukan perjalanan ke ibukota pada hari yang sama atau menemukan alternatif penginapan.

“Orang-orang ini tinggal bersama teman mereka. Saya punya teman yang menampung sejumlah orang yang datang dari California untuk tinggal bersama mereka dan tidur di lantai”, ujar Fuller.

“Sejumlah orang lain juga mengelfon kami, menanyakan apakah mereka bisa tinggal berama kami,” ujarnya.

The National Park Service adalah pihak yang mengeluarkan ijin untuk demonstrasi, yang umumnya berlangsung di kawasan Monumen Nasional dan sekitarnya.

Banyak kelompok yang belum memperoleh ijin karena besarnya jumlah demonstran akan menjadi tantangan tersendiri bagi aparat, belum lagi upaya mengatur arus sejumlah besar orang di dalam suatu kawasan dan menghindari potensi ketegangan diantara mereka yang mendukung dan menentang suatu isu. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com