Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Peran Ivanka Trump Saat Ayahnya Resmi Jadi Presiden?

Kompas.com - 21/12/2016, 09:30 WIB

KOMPAS.com - Ivanka sudah menjadi pebisnis sukses, penulis, dan selebritas, dengan nilai harta mencapai 150 juta dollar AS, atau sekitar Rp 2 triliun lebih.

Namun pertimbangan kekayaan tentu tak menghilangkan peran baru yang dibayangkan oleh ayahnya, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, untuk Ivanka nanti.

Selama 35 tahun hidupnya, Ivanka sudah terbiasa hidup di bawah sorotan.

Saat remaja, dia pernah menjadi model. Sebagai perempuan dewasa, dia memiliki kekaisaran bisnis yang bergerak di dunia mode, bisnis, dan media.

Namun dia menghadapi sorotan yang lebih besar lagi ketika Trump bersiap untuk masuk ke Gedung Putih, dan membawa Ivanka serta suaminya, Jared Kushner.

Trump mengumumkan pada November lalu bahwa istrinya, Melania, akan tinggal di New York, setidaknya pada masa-masa awal, setelah pelantikan.

Hal itu agar anaknya yang paling kecil, Barron, bisa menyelesaikan sekolah.

Sementara itu, Ivanka dan Jared Kushner mempertimbangkan untuk pindah ke Georgetown di Washington DC.

Isu itu muncul di tengah laporan bahwa Trump akan memberikan mereka ruang kantor di Gedung Putih yang biasanya digunakan oleh Ibu Negara.

Susan Swain, penulis buku soal ibu-ibu negara, mengatakan, keputusan Melania berbeda dari protokol Gedung Putih.

Namun ini tak mengejutkan bagi keluarga yang untuk pertama kalinya menjadi sorotan dan berhadapan dengan politik AS.

"Setiap ibu negara harus mengisi peran ini sesuai citra mereka, sehingga mereka bisa bertahan," kata Swain.

Swain menyebut, Michelle Obama juga mempertimbangkan untuk tinggal di Chicago bersama dua anak perempuan mereka pasca Obama memenangi pemilu.

Dengan demikian, keputusan Melania untuk tetap tinggal di New York mewakili sentimen yang dirasakan oleh para ibu negara selama beberapa generasi.

Itu dilakukan demi mempertahankan suatu rutinitas normal, dan agar sebisa mungkin melindungi anak-anak presiden dari mata publik.

Meski Melania tinggal di New York, Ivanka Trump tampaknya siap untuk menjalankan beberapa tugas ibu negara.

Misalnya, seperti menjadi tuan rumah untuk pertemuan-pertemuan dengan pimpinan negara dan pada acara-acara formal.

Kondisi ini bukan hal yang tidak biasa, Presiden AS termasuk Thomas Jefferson, Lyndon B Johnson, Gerald Ford dan Ronald Reagan semua dibantu oleh anggota keluarga yang bukan istri mereka untuk menjalani peran tersebut.

Namun peran Ivanka mungkin akan lebih besar.

Tindakannya sudah memunculkan kekhawatiran ketika dia duduk dan ikut dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Baru-baru ini pun, dia duduk di pertemuan teknologi tingkat tinggi dengan Facebook, Apple dan raksasa Silicon Valley lainnya.

Mungkinkah Ivanka berperan dalam pembentukan kebijakan ayahnya?

Sebelumnya di masa lalu dia sudah mendukung isu-isu spesifik seperti pengasuhan anak, hak perempuan dan perubahan iklim -yang mungkin bertentangan dengan garis Partai Republik.

Michael Kranish mengatakan, meski rencana Trump untuk Ivanka tetap belum jelas sampai ada pengumuman formal, namun Trump selalu mengandalkan keluarganya untuk memberi masukan.

Michael Kranish adalah salah satu penulis buku Trump Revealed: An American Journey of Ambition, Ego, Money and Power.

"Ivanka memainkan peran besar dalam kampanye dan proses transisi, jadi sudah diperkirakan bahwa dia dan suaminya, Jared Kushner, akan memainkan peran besar untuk memberi nasihat," kata Kranish.

Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, penasihat kebijakan Anne-Marie Slaughter mengatakan, dia melihat Ivanka Trump sebagai sosok yang akan mendukung perempuan di era kepresidenan Trump.

"Dia benar-benar serius soal 'agenda kepedulian' dan bisa menjadi kekuatan di dalam," kata Slaughter.

Seformal apa peran yang diambil oleh Ivanka Trump dalam pemerintahan ayahnya?

Sepanjang dia bukan pegawai federal, dia bisa terhindar dari undang-undang nepotisme AS yang dibuat pada era Kennedy untuk membatasi anggota keluarga presiden untuk berperan besar dalam pemerintahan AS.

Penasihat Trump Kellyanne Conway mengindikasikan, administrasi Trump berniat untuk mengambil keuntungan dari celah ini.

"Undang-undang antinepotisme punya perkecualian jika Anda mau bekerja di Sayap Barat, karena presiden juga bisa menunjuk stafnya sendiri," kata Conway.

Dia pun menambahkan, semua pekerjaan di Gedung Putih membutuhkan 'pemisahan yang jelas dan komplit' dari bisnis Trump.

Sejauh ini, Ivanka belum disebut sebagai salah satu orang yang ditunjuk menjalankan perusahaan ayahnya saat Trump menjadi presiden nanti.

Namun tuduhan akan konflik kepentingan masih jauh dari selesai.

Sebelumnya, Ivanka mengenakan gelang dari merek perhiasannya sendiri dalam wawancara pertama pasca-pilpres dengan keluarga Trump yang disiarkan secara nasional.

Pernyataan pers yang menyebut bahwa gelang seharga  10.000 dollar AS atau sekitar Rp130 juta lebih itu kemudian menimbulkan keriuhan di media.

Presiden perusahaan tersebut pun sampai meminta maaf.

Apakah salah langkah itu menjadi pembelajaran atau malah sekelumit dari berbagai konflik kepentingan yang akan menghantui pemerintahan Trump?

Pakar mengatakan, itu semua kita masih harus ditunggu.

"Di AS, kami memasuki ranah baru, tak pernah ada sebelumnya keluarga pebisnis yang masuk ke Gedung Putih dalam kapasitas seperti ini," kata Swain.

"Kami hanya bisa berharap, keluarga Trump berhati-hati dengan semua tantangan etis yang akan mereka hadapi jika mereka tidak berhati-hati."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com