BEIJING, KOMPAS.com - Pemimpin spiritual TibetDalai Lama, mengaku tak memiliki kekhawatiran dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Bahkan, Dalai Lama berharap dapat segera bertemu dengan pengusaha kaya raya itu.
Pemegang penghargaan Nobel Perdamaian ini mengungkapkan pandangannya dalam konferensi pers saat mengunjungi Mongolia, Rabu (23/11/2016).
Di Mongolia, Dalai Lama menemui umat Buddha, di tengah seruan nyaring Pemerintah China yang menolak kedatangan dia di negara itu.
"Kadang saya bisa merasakan, seorang kandidat di masa kampanye, memiliki kesempatan dan kebebasan untuk mengekspresikan sikapnya," ungkap Dalai Lama menjawab pertanyaan tentang pemilihan presiden di AS.
"Lantas, ketika mereka terpilih, mereka seketika mendapatkan pula tanggung jawab, yang memaksa mereka harus menyusun visi secara lebih taktis. Mereka akan bekerja berdasarkan kenyataan yang ada," ungkap dia.
"Jadi, saya sama sekali tak memiliki kekhawatiran (soal terpilihnya Trump)," tegas dia, seperti dikutip AFP.
Dia lantas berniat untuk bertemu dengan Trump dalam kunjungan ke AS tahun depan. Usai mengatakan hal itu, Dalai Lama pun terkekeh.
Ungkapan Dalai Lama ini jelas membuat panas "kuping" Pemerintah China. China selama ini mengasingkan biksu itu dengan tuduhan membangun kelompok separatis.
Selanjutnya, China secara konsisten mengecam seluruh pemimpin dunia yang bersedia bertemu dengan Dalai Lama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.