Kita sering mendengar tentang hukum mengenai pengkhianatan terhadap raja, anak-anak yang manja, anjing pudel yang dihiasai atribut militer, dan pesta-pesta tengah malam. Namun, itu semua tidak membuat kita meragukan reputasi Raja dan keluarganya.
Di Asia Tenggara, kita tahu bahwa ketidakpatuhan yang dilakukan oleh anak-anak keturunan dari figur-figur terkenal telah merusak reputasi dari ayah-ayah mereka.
Mereka melakukannya bersamaan dengan serangkaian pergantian penguasaan pemimpin militer dan kaum ningrat. Kemampuan Raja Bhumibol dalam menangani reputasinya telah membantunya untuk bangkit dari kekacauan yang diakibatkan oleh “Cold War” (termasuk gejolak yang ditimbulkan dari pembunuhan secara besar-besaran di Universitas Thammasat pada 1976).
Kemampuan dan reputasinya yang baik itu justru mencolok jika dibandingkan dengan para junta.
Hampir di setiap pencapaian negara, termasuk keberhasilan mengakhiri kekuasaan absolut pada 1932, dilukiskan sebagai hasil dari kebaikan atau aktivisme kerajaan.
Di bawah pimpinannya, Thailand muncul sebagai sebuah pemain ekonomi besar di kawasan, dengan penduduk yang berpendidikan dan bekerja keras, serta sektor manufaktur dan turisme yang selalu diimpikan oleh negara-negara tetangga.
Namun, hal ini harus diseimbangkan dengan fakta bahwa polarisasi politik dan disparitas pada tingkat daerah – antara para pendukung dari figur populis yang telah dijatuhkan dari kedudukannya, Thaksin Shinawatra, dengan musuh-musuh pendukung raja, kemudian antara Bangkok dengan Utara dan Selatan – tidak ditangani secara efektif dan justru memburuk.
Sementara itu, dengan bertambahnya usia, Raja Bhumibol terlihat mundur sebagai seorang tokoh dengan status setengah dewa, menghindarkan diri dari urusan publik, dan jarang melakukan intervensi ketika terjadi gejolak di kehidupan rakyatnya.
Selain itu, perhatian yang berlebihan pada satu orang dan pada institusi kerajaan dapat berarti bahwa sumber legitimasi lain telah dikesampingkan ketika Kerajaan menghadapi berbagai tantangan sosial dan politik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.