Politisi oposisi mengatakan gelombang penangkapan terbaru ini kemungkinan menyasar pengritik pemerintah tanpa keterkaitan jelas dengan gerakan keagamaan dipimpin Gulen, yang ekstradisinya diinginkan oleh Turki.
Beberapa ribu tentara sudah dipecat dari angkatan bersenjata dan lebih dari 100.000 orang, termasuk pegawai negeri sipil, birokrat, guru, tentara, dan wartawan.
Mereka semua kehilangan pekerjaan karena dituduh terkait dengan Gulen, yang mengasingkan diri di Pennsylvania, AS, sejak tahun 1999.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menanggapi keprihatinan mengenai penanganan pembersihan tersebut.
Dalam komentarnya yang dipublikasikan, Rabu (7/9/2026), Erdogan mengakui bahwa orang yang salah mungkin jadi sasaran dan bahwa spekulasi media mengenai mereka yang terlibat kemungkinan menyesatkan.
"Mereka membuat komentar (di TV) menuduh orang yang tidak ada kaitannya dengan urusan ini, namun orang itu terjebak dengan label itu dan ini tidak benar," katanya seperti dikutip harian Hurriyet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.