"Kami berhubungan erat dengan otoritas Turki dan menegaskan kembali komitmen kami untuk bekerja sama dengan Turki untuk menghadapi momok terorisme," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Ned Harga, dalam sebuah pernyataan.
Turki masih belum stabil setelah upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli lalu, yang menewaskan lebih dari 240 orang dan melukai 2.200 orang.
Lebih dari 60.000 orang, termasuk sejumlah anggota TNI dan polisi telah ditahan, dipecat, dan bahkan disiksa.
PKK, yang telah dicap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, mengangkat senjata melawan Ankara sejak 1984.
Setidaknya lebih dari 40.000 orang, sebagian besar warga Kurdi, telah tewas dalam kekerasan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.