Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Landa Dua Kota di Turki, 13 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka

Kompas.com - 11/08/2016, 09:27 WIB

DIYARBAKIR, KOMPAS.com – Turki kembali diguncang bom. Dua ledakan terjadi di dua kota di bagian tenggara negara itu sehingga 13 orang tewas, Rabu (10/8/2016)..

Kantor berita Reuters melaporkan, puluhan orang juga terluka. Sumber keamanan menyalahkan Partai Pekerja Kurdi (PKK) atas serangan terkoordinasi yang menargetkan polisi tersebut.

Seorang komandan PKK sebelumnya telah memperingatkan bahwa mereka akan melakukan serangan baru di Turki. Ia mengatakan, polisi  "takkan hidup tenang seperti di masa lalu”.

Pada Rabu, empat orang tewas

Sebelumnya pada hari itu, empat tentara tewas dan sembilan terluka ketika gerilyawan melepaskan tembakan dengan roket dan senjata jarak jauh dari seberang perbatasan Irak.

Sumber-sumber keamanan juga menyalahkan PKK dalam serangan di Provinsi Sirnak itu.

Turki sering meluncurkan serangan udara terhadap basis-basis PKK di daerah pegunungan di Irak utara dekat perbatasan kedua negara. PKK umumnya mendirikan kamp-kampnya di sana.

Gencatan senjata antara Turki dan PKK, yang menginginkan wilayah otonomi yang lebih luas dan mandiri, memicu beberapa kekerasan terburuk dalam beberapa dekade di Turki tenggara.

Empat warga sipil tewas ketika bom pinggir jalan diledakkan dengan pengendali jarak jauh di dekay sebuah rumah sakit di kota Kiziltepe, Provinsi Mardin, dekat perbatasan Suriah.

Serangan itu  menargetkan sebuah bus yang membawa polisi. Sekitar 30 warga sipil dan 10 polisi terluka.

Di kota terbesar di kawasan ini, Diyarbakir, lima warga sipil tewas akibat serangan bom mobil yang juga hendak menargetkan polisi.

Sumber mengatakan, akibat serangan itu juga 12 orang terluka, termasuk lima polisi.

Seorang komandan PKK, Cemil Bayik, mengatakan "perang gaya baru telah dikembangkan". Bayik mengatakan itu dalam wawancara dengan kantor berita Firat, yang dekat dengan kelompok itu.

"Perang sekarang akan dilakukan di mana-mana tanpa membedakan antara pegunungan, lembah dan kota," kata Bayik.

Amerika Serikat mengutuk serangan terbaru dengan menegaskan kembali komitmennya dalam memberantas terorisme.

"Kami berhubungan erat dengan otoritas Turki dan menegaskan kembali komitmen kami untuk bekerja sama dengan Turki untuk menghadapi momok terorisme," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Ned Harga, dalam sebuah pernyataan.

Turki masih belum stabil setelah upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli lalu, yang menewaskan lebih dari 240 orang dan melukai 2.200 orang.

Lebih dari 60.000 orang, termasuk sejumlah anggota TNI dan polisi telah ditahan, dipecat, dan bahkan disiksa.

PKK, yang telah dicap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, mengangkat senjata melawan Ankara sejak 1984.

Setidaknya lebih dari 40.000 orang, sebagian besar warga Kurdi, telah tewas dalam kekerasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com