Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 9 TKI Lolos dari Aleppo: Perjalanan Mencekam, Nyawa Taruhan

Kompas.com - 19/07/2016, 08:43 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

Menurut Aqra, seperti disampaikan Sidqi,  perjalanan dari Aleppo ke Damaskus penuh tantangan dengan nyawa taruhannya.  

Para TKI yang didampingi Akra harus melewati puluhan pos pemeriksaan militer yang super ketat.

Tampaknya karena relasi Suriah dan Indonesia sangat baik, militer melewatkan sembilan TKI itu tanpa harus dengan pemeriksaan yang ruwet.

Koper barang bawaan TKI tak diperiksa. “Kalau harus membuka semua koper, dua hari perjalanan belum cukup untuk bisa tiba di Damaskus,” tambah Akra.

                                                                

Pengacara asal Aleppo itu mengisahkan, kota Aleppo dalam seminggu terakhir babak belur oleh hujan mortir dari kubu oposisi. Air dan listrik adalah barang langka.

 “Saya kira tadinya kami tidak akan selamat tiba di Damaskus,” kata Sema bt Kusan Sunip, TKI yang sudah 5 tahun bekerja di Aleppo dengan membawa seluruh hak-haknya.

Nyawa adalah taruhan.  “Di perjalanan mencekam sekali. Semua orang ketakutan,” tambah Sunip.

“Alhamdulillah akhirnya saya dan teman-teman sampai dengan selamat di Damaskus,” tambah Enday bt Tarwan, salah satu TKI Aleppo, yang telah 6 tahun terjebak di wilayah konflik Aleppo.

Dari berbagai sumber yang dihimpun Kompas.com, diperoleh keterangan bahwa situasi di Aleppo saat ini sangat mencekam.

Kota tersebut  sedang terkepung dari berbagai sisi oleh pasukan pemerintah, oposisi, dan kelompok radikal. Kelompok radikal itu adalah Front al-Nusra dan Jablat al-Nusra.

Dalam perkembangan terbaru, media Inggris The Independent melaporkan, 300.000 orang terancam mati kelaparan setelah pasukan loyalis Assad menguasai jalan Casstelo, urat nadi utama ke Aleppo.

Distribusi logistik, yakni obat makanan, merosot drastis. Petugas bantuan kemanusiaan juga sulit mencapai Aleppo, kota terbesar kedua setelah Damaskus, ibu kota Suriah.

Jalan Castello merupakan urat nadi, yang tidak saja digunakan oleh pasukan oposisi, tetapi juga para pedagang barang sembilan bahan pokok atau sembako.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com