Menurut pejabat kepolisian setempat, seperti dilansir Kantor Berita Reuters, Senin (14/3/2016), gotri dan paku disisipkan ke dalam bom untuk menambah jumlah korban dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar.
Mereka juga memastikan, bahwa jenis bom yang digunakan sama dengan yang dipakai dalam serangan serupa pada 17 Februari lalu, yang menewaskan 29 orang, mayoritas prajurit militer.
(Baca: PM Turki Ungkap Pelaku Pengeboman di Ankara)
Terkait pelaku pengeboman, pihak kepolisian menemukan dua jasad pelaku, satu pria dan satu wanita. Tubuh mereka ditemukan sekitar 300 meter dari pusat ledakan, dengan kondisi tangan yang putus.
Telah diberitakan sebelumnya, seorang wanita anggota kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdi (PKK) diketahui menjadi salah satu dari dua pelaku aksi bom bunuh diri itu.
Aksi bom bunuh diri yang dilakukan di tengah keramaian Ibu Kota Turki itu telah menewaskan 37 orang.
Pejabat keamanan setempat mengatakan, telah ditemukan bukti bahwa salah satu dari dua pelaku teror itu adalah wanita. Dia diketahui bergabung dalam PKK pada tahun 2013.
"Wanita itu kelahiran tahun 1992 berasal dari timur Turki di Kota Kars," ungkap pejabat itu.
Saat pertama kali terjadi ledakan, aparat keamanan setempat mengatakan, ledakan bom itu menewaskan setidaknya 34 orang dan melukai 125 orang lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.