7. Istri-istri di garis depan
Perdebatan mengenai kehadiran istri-istri para komandan di markas menjadi hal yang mengemuka dalam Al Qaeda.
Sebuah dokumen dari cabang Al-Qaeda di Maroko berjudul "Keberadaan Pasangan Mujahidin di Lapangan" menginstruksikan setiap komandan untuk memulangkan istri ke rumah dan keluarga masing-masing.
Menurut kesimpulan dalam dokumen itu, "jihad bukan untuk kaum perempuan", tetapi mengizinkan kehadiran "perempuan tua, bukan yang muda, di lokasi aman di garis depan" agar perhatian para anggota tetap terjaga.
"Kami meminta pengertian dan kerja sama saudara-saudara," demikian tulisan dalam dokumen itu.