Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Hal mengenai Osama bin Laden

Kompas.com - 03/03/2016, 13:03 WIB

4. Kendali di tubuh Al Qaeda

Beberapa dokumen memperlihatkan upaya Osama untuk menguatkan kendali atas berbagai kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Salah satu dokumen menunjukkan instruksi agar kelompok-kelompok itu menerapkan struktur manajemen yang seragam, seperti keberadaan komite kepala staf yang terdiri atas "orang-orang yang punya kompetensi untuk bekerja sama dengan komandan militer".

Sepucuk surat untuk cabang Al Qaeda di Yaman berisi perintah agar mereka "menjangkau dan mengembangkan operasi di Amerika" serta menyudahi upaya meledakkan pesawat AS.

Kemudian, sebuah surat dari kelompok afiliasi Al Qaeda di Afrika Utara memberi kabar kepada Osama bahwa perwakilan dari negara-negara Afrika Utara telah dimasukkan ke dalam Dewan Syura Al Qaeda guna memantau milisi lokal yang masih muda dan kurang pengalaman.

5. Rencana peringatan 11 September

Tahun 2011 adalah tahun yang sarat makna bagi Osama bin Laden.

Karena itu, Al Qaeda berencana mengundang media untuk meliput peringatan ke-10 serangan 11 September.

Adapun Osama berencana pindah dari rumah yang dia tinggali selama bersembunyi di kota Abbottabad, Pakistan.

"Saat terakhir kami bisa tinggal bersama saudara-saudara yang menemani saat ini adalah saat peringatan ke-10 serangan di New York dan Washington, beberapa bulan dari sekarang atau pada akhir tahun 2011," tulisnya.

Namun, Osama tewas dibunuh pasukan khusus AS sebelum peringatan ke-10 serangan 11 September 2001 digelar.

6. Universitas

Mata kuliah bagi para anggota baru dengan judul "Kuliah Studi Islam untuk Prajurit dan Anggota" terselip di antara dokumen-dokumen yang diambil militer AS di kediaman Osama di Abbottabad, Pakistan.

Modul pertama dalam kuliah itu ialah membaca dan menulis, disusul oleh daftar bacaan Al Quran.

Bagian ketiga dalam kuliah itu mencakup buku-buku yang ditulis tokoh masa kini, seperti Abu Musab al-Zarqawi yang memimpin AQI dan pengetahuan singkat soal konflik Israel-Palestina.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com