"Anda akan mendapat pembagian makanan, gaji bulanan, tunjangan kesehatan gratis," tambahnya.
Pembicara itu bahkan menjanjikan diperbolehkannya pernikahan antar-ras di ISIS.
Ketika ceramah selesai dan tidak ada lagi ancaman, ABC kembali ke masjid tersebut dan menemui pengurus masjid.
Seorang pengurus masjid mengaku tidak tahu-menahu bahwa ceramah yang baru saja berlangsung merupakan kegiatan propaganda ISIS.
"Mereka meminta izin sangat mepet. Para pengurus masjid tidak tahu apa yang menjadi tema ceramahnya," katanya.
ABC mendapatkan informasi setidaknya lima masjid di Jakarta dipergunakan untuk merekrut pendukung ISIS.
Salah satunya terletak di daerah Menteng yang dikenal sebagai daerah yang banyak ditinggali diplomat.
Kegiatan serupa juga terjadi di Masjid Al Fataa dan diketahui bahwa pelaku Bom Thamrin, Afif, sering terlihat di sana.
Sementara itu, Farihin Kandai, bekas anggota Jamaah Islamiah yang telah menjalani masa hukuman, mengaku didekati pihak keamanan untuk membantu menghentikan penyebaran propaganda ISIS.
"Pihak keamanan menghubungi saya dan mengaku khawatir dengan menyebarnya pendukung ISIS di masjid-masjid di Indonesia," katanya.
"Saya dimintai bantuan untuk menstop hal itu," ujar Fahirin.
Namun, penyebaran propaganda ISIS dikhawatirkan justru semakin berkembang.