Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ambang Kebangkrutan, ISIS Pangkas Gaji Anggotanya

Kompas.com - 17/02/2016, 11:46 WIB
Hal lain yang menyebabkan turunnya pendapatan ISIS itu adalah anjloknya harga minyak dunia, yang selama ini menjadi pendapatan utama ISIS.

Terlebih lagi, serangan udara koalisi belakangan terus menghantam sumber-sumber ekonomi ISIS, seperti infrastruktur perminyakan.

Kondisi semakin buruk ketika Pemerintah Irak berhenti membayar para pegawai negeri yang tinggal di wilayah yang masih dikuasai ISIS.

Posisi ISIS di Suriah juga semakin tertekan di saat pasukan Pemerintah Suriah yang didukung Rusia terus mengalami kemajuan di Provinsi Aleppo.

Satu per satu kota yang dulu dikuasai ISIS, seperti Manbij, Jarablus, dan Al-Bab kini terus digempur pasukan Pemerintah Suriah.

Dengan semakin terkepungnya kota-kota yang dikuasai itu, semakin banyak anggota ISIS mengirimkan keluarga mereka ke Raqqa, yang diklaim sebagai ibu kota kekhalifahan yang didirikan ISIS.

"Kami bisa merasakan adanya rasa frustrasi. Moral mereka sedang turun," ujar mantan warga kota Al-Bab yang hanya menyebut dirinya dengan nama Oussama.

Oussama yang kini tinggal di Beirut, Lebanon, mengatakan, warga Suriah yang tinggal di luar negeri mengirimkan uang dalam bentuk dollar AS untuk keluarga mereka demi memenuhi kebutuhan pokok seperti sayuran dan gula, yang harganya kian melambung.

Warga lainnya yang kini tinggal di Turki mengatakan, melonjaknya harga kebutuhan pokok sudah mulai terjadi sejak jalan utama menuju Mosul terputus tahun lalu.

"Harga BBM naik 25 persen, daging 70 persen, dan harga gula melonjak dua kali lipat," kata pria tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com