Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakpastian Masih Selimuti Partai Republik

Kompas.com - 01/02/2016, 10:09 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

KOMPAS.com - Apapun masih bisa terjadi. Itulah situasi yang cocok untuk menggambarkan persaingan memperebutkan nominasi calon presiden AS di kubu Partai Republik.

Untuk memenangkan nominasi Republik, kandidat harus mengumpulkan minimal 1.237 delegasi.

Donald Trump bukan lagi sekedar “sensasi bulanan”. Dengan tetap mempertahankan keunggulannya di survei mendekati hari pemilihan pertama di Iowa, taipan real estate itu menunjukan bahwa dia calon serius yang patut diperhitungkan.

Nama lain yang memiliki peluang besar menyaingi Trump adalah dua senator, yaitu Ted Cruz dan Marco Rubio. Cruz setidaknya harus memenangkan pemilihan awal Iowa. Sedangkan Rubio membutuhkan hasil yang baik di Iowa dan New Hampshire untuk mempertahankan momentum politiknya.

Tiga nama lain, yaitu Gubernur Jeb Bush, John Kasich, dan Chris Christie memiliki peluang walaupun kecil tetapi bukan berarti mereka dapat dipandang sebelah mata.

Sukses tidaknya ambisi tiga gubernur itu akan bergantung kepada hasil di New Hampshire yang cenderung lebih ramah terhadap kandidat moderat. Hasil buruk akan membuat mereka berada dalam tekanan untuk mengakhiri kampanyenya.

Outsider vs Establishment

Primary Partai Republik tahun ini dapat digambarkan sebagai pertempuran antara kubu outsider melawan kubu establishment (elite politik Republik)”.

Donald Trump dan Ted Cruz adalah dua kandidat yang mencitrakan diri sebagai sosok outsider yang siap “mengguncang” Washington jika terpilih sebagai presiden. Kedua kandidat itu berhasil memanfaatkan kemuakan dan kemarahan rakyat AS terhadap elite di Washington yang dinilai tidak berbuat banyak dan hanya menghabiskan waktunya untuk saling menyerang dan menyalahkan.

Sementara itu kubu establishment partai sudah lama menunjukan taring dan pengaruhnya di primary Partai Republik. Capres Republik dalam beberapa pemilu terakhir adalah sosok yang sudah “dipilih” dan mendapatkan dukungan kuat dari elite partai.

Primary Partai Republik dapat disebut juga sebagai endorsements race di mana kandidat berlomba-lomba untuk mendapatkan dukungan pribadi dari elite partai. Endorsements ini memainkan peran krusial untuk mempengaruhi pilihan pemilih.

Namun tahun ini adalah tahun yang “aneh”. Kubu establishment terlihat tidak berbuat banyak untuk menghentikan laju Trump maupun Cruz.

Ada yang menilai elite partai ini telah salah mengkalkulasi kekuatan kedua kandidat yang jauh lebih tangguh dari perkiraan. Pendapat lain menilai kaum establishement belum mencapai titik sepakat soal siapa yang akan mereka dukung. Terbukti sosok Rubio yang selama ini disebut-sebut sebagai favorit elite partai masih belum mengamankan dukungan bulat.

Ada empat skenario bagaimana kemungkinan primary Republik akan berjalan.

Skenario pertama yang paling memungkinkan adalah Ted Cruz memenangkan Iowa. Trump mengunci New Hampshire dan South Carolina.

Setelah primary di South Carolina, diperkirakan sejumlah kandidat akan mundur menyisakan Trump, Cruz, dan sosok yang didukung establishment untuk melawan Trump dan Cruz.  Sosok itu diprediksi adalah yang meraih hasil terbaik di New Hampshire di mana Rubio menjadi favorit kuat. Jika elite Republiken bersatu, Rubio berpeluang besar meraih nominasi partai.

Faktor yang menguntungkan senator muda ini adalah kalender primary yang lebih bersahabat kepadanya di bulan Maret dan seterusnya dimulai dari kampung halamannya Florida tanggal 15 Maret disusul negara bagian yang demografi pemilihnya cenderung lebih moderat.

Skenario kedua adalah Trump menyapu bersih 4 negara bagian awal yang membuat dia akan memiliki momentum besar menuju Super Tuesday pada 1 Maret.

Momentum ini berpotensi membuat pebisnis tersebut tidak terhentikan lagi dan mengunci nominasi partai dalam hitungan minggu. Skenario ini akan menimbulkan kepanikan di kalangan elite partai yang sangat tidak menyukai Trump.

Establishment memiliki dua pilihan, menghentikan Trump dengan segala cara atau menerima kenyataan dia sebagai calon partai untuk menghindari perpecahan yang merugikan.

Skenario ketiga adalah Trump meraih hasil yang lebih buruk dari perkiraan di Iowa dan New Hampshire. Hasil buruk itu akan memaksanya mengundurkan diri dan memberikan jalan bagi calon favorit establishment untuk melaju kencang memenangkan nominasi.

Calon dari establishment itu akan lebih kuat lagi jika dapat meraih kemenangan tidak terduga di New Hampshire. Dalam skenario itu Ted Cruz berpotensi menjadi calon tunggal outsider melawan calon dukungan elite partai.

Skenario ke empat, brokered convention.  Istilah brokered convention mengacu kepada tidak ada satu pun kandidat yang mencapai jumlah delegasi yang dibutuhkan untuk memenangkan nominasi. Jika ini terjadi, persaingan akan dilanjutkan di konvensi Partai Republik yang akan digelar di Cleveland, Ohio bulan Juli mendatang.

Banyaknya jumlah kandidat yang bersaing dan pengalokasian delegasi dengan sistem proporsional membuat skenario ini sangat mungkin terjadi. Pertempuran sengit akan terjadi dan kubu elite partai dipastikan akan menghentikan Trump dan Cruz dengan berbagai cara.

Perpecahan partai sangat mungkin terjadi dan berpotensi melukai calon Republik yang diusung melawan calon Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com