Beatrice Yordoldo meninggalkan unit perawatan ebola (ETU) yang dibangun pemerintah China di Paynesville, pinggiran ibu kota Monrovia diiringi tepuk tangan para pekerja kesehatan, pekerja sosial dan pejabat pemerintah.
"Hari ini saya sangat bersyukur kepada Tuhan, ETU China, dan semua perawat Liberia yang bekerja bersama mereka. Saya tak menyangka bisa sembuh," ujar Beatrice.
Sejak awal Maret ini tak ada kasus ebola baru yang dilaporkan di Liberia. Demikian laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis pada Rabu (4/3/2015) malam.
"Ini adalah kasus ebola terakhir di negeri kami," kata wakil menteri kesehatan Liberia Tolbert Nyenswah kepada para wartawan saat melepas Beatrice.
Hampir 24.000 orang terinfeksi ebola sejak Desember 2013 di hampir semua negara di Afrika Barat. Namun, korban terbanyak jatuh di Liberia, Guinea dan Sierra Leone yang secara total mencatat 9.807 orang meninggal dunia.
Dari semua korban meninggal dunia sebanyak 4.117 orang di antaranya terjadi di Liberia yang pada enam bulan lalu sangat parah dihantam wabah ebola dengan 300 kasus baru setiap pekan.
Di puncak wabah penyakit mematikan di negeri yang infrastuktur kesehatanya hancur akibat perang saudara mengakibatkan banyak korban tak tertangani hingga tak jarang mereka meninggal dunia di jalanan.
Namun, respon pemerintah Liberia yang cukup cepat ditambah bantuan internasional yang terus mengalir perlahan-lahan namun pasti berhasil menghentikan penyebaran penyakit itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.