Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Perancis Tanya kepada Teroris: Anda Mau Bunuh Saya?

Kompas.com - 08/01/2015, 14:49 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Salah seorang polisi Perancis yang ikut tewas dalam serangan teroris di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, Rabu (7/1/2015), sempat memohon kepada para penyerang agar nyawanya tak dihabisi. Sebuah video dari lokasi pembantaian itu memperlihatkan polisi bernama Ahmed Merabet, diyakini seorang Muslim, sedang berbaring di trotoar karena luka dan memohon belas kasih sebelum ditembak dari jarak dekat oleh para teroris.

Saat para teroris itu mendekat, polisi berusia 42 tahun itu terlihat mengangkat tangannya dalam upaya untuk meminta belas kasih. Dia sempat bertanya, "Apakah Anda ingin membunuh saya?" Seorang pria bersenjata lalu menjawab, "Oke", lalu menembak dia tepat di kepala dengan senapan serbu.

Orang-orang bersenjata itu kemudian kembali ke dalam mobil yang dikendarai seorang teman mereka dan kabur.

Sejumlah foto yang mengguncang disiarkan di seluruh dunia. Foto-foto menggambarkan kebrutalan mengerikan yang berlangsung dalam serangan di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris itu, di mana 12 orang tewas, termasuk dua orang polisi.

Para penyerang telah diidentifikasi polisi sebagai kaum militan Al Qaeda yang terdiri dari dua orang bersaudara dan seorang teman mereka yang berusia 18 tahun. Mereka merupakan turunan Aljazair.

Pembantaian itu dikecam seluruh dunia sebagai serangan terhadap kebebasan berbicara. Kantor majalah itu, yang mengolok-olok baik politisi maupun kaum beragama, pernah dibakar tahun 2011 setelah memuat karikatur tentang Nabi Muhammad.

Sembilan dari stafnya tewas dalam kekejaman kemarin, termasuk pemimpin redaksi dan tiga kartunis. Serangan teror itu merupakan yang terburuk di Perancis sejak tahun 1961.

Para penyerang yang bersenjata berat dan mengenakan penutup muka, yang digambarkan polisi beroperasi seperti pasukan komando, mengatakan kepada sejumlah saksi mata bahwa mereka merupakan anggota Al Qaeda yang dilatih di Yaman. Polisi mengidentifikasi mereka sebagai Said Kouachi (34 tahun), saudaranya Cherif (32 tahun), dan Hamyd Mourad (18 tahun) yang dilaporkan telah menyerahkan diri ke polisi. Kamis dini hari, sebuah sumber yang dekat dengan kasus itu mengatakan bahwa Mourad menyerahkan diri kepada polisi setelah melihat namanya di media sosial dan ditangkap di sebuah tempat yang dirahasiakan.

Operasi perburuan polisi semalam terpusat di kota Reims di timur laut Perancis, di mana Said tinggal. Puluhan anggota unit anti-teror mengepung sebuah apartemen. Kouachi bersaudara berasal dari Pantin di pinggiran Paris, di mana Cherif tinggal. Cherif dinyatakan bersalah tahun 2008 dan dipenjara selama tiga tahun karena hubungannya dengan kelompok jihad yang mengirim kaum militan ke Irak. Hamyd diyakini tinggal di Charleville-Mezieres, Ardennes, Perancis.

Pembantaian tersebut terjadi di lantai dua kantor Charlie Hebdo yang terletak di jantung ibu kota Perancis. Serangan itu tampaknya telah direncanakan dengan baik. Orang-orang bersenjata itu memanggil nama-nama wartawan dan kartunis yang mereka cari sebelum akhirnya ditembak. Dengan mengacungkan senjata Kalashnikov dan sebuah roket peluncur granat, dua orang bersenjata menyerbu masuk ke markas Charlie Hebdo di Bastille, hanya beberapa jam setelah majalah itu menge-tweet sebuah kartun satir tentang pemimpin Negara Islam Abu Bakr al-Baghdadi. Orang-orang bersenjata itu tampaknya tahu bahwa rapat staf redaksi majalah sedang berlangsung dan memilih targetnya dengan memanggil nama-nama.

Empat dari mereka yang tewas adalah kartunis Perancis yang paling dihormati, yaitu Stephane Charbonnier (47 tahun), Georges Wolinski (80), Bernard 'Tignous' Verlhac (57), dan Jean Cabut (76). Charbonnier yang dikenal dengan nama pena Charb merupakan Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo. Dia sudah lama menjadi target ancaman pembunuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com