Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pernah Ada Lagi Bom Atom di Dunia

Kompas.com - 01/12/2014, 12:42 WIB
Heru Margianto

Penulis

Di berbagai sudut taman terdapat puluhan monumen yang didedikasikan kepada para korban maupun kepada mereka yang berjasa melakukan kerja-kerja kemanusiaan pada awal kehancuran Hiroshima.

Bangunan yang terkenal di kawasan itu adalah reruntuhan gedung yang sengaja dibiarkan dalam bentuk aslinya. Bangunan itu dikenal dengan nama "Kubah Bom Atom Hiroshima".

Posisinya hanya 160 meter dari hiposentrum ledakan. Pucuk yang tersisa dari bangunan itu memang berbentuk kubah yang kini hanya tinggal kerangka.

Bangunan itu adalah Balai Promosi Industrial Hiroshima. Gedung bergaya Eropa dengan kubah berbentuk dome yang dirancang arsitek Ceko, Jan Letzel, pada tahun 1915 adalah gedung termegah pada zamannya. 


Sementara itu, pusat taman itu adalah sebuah bangunan kecil berbentuk seperti kubah yang disebut "The Memorial Cenotaph". Di dalamnya, ada nisan bertuliskan ratusan ribu nama korban. Pada salah satu sisinya, terpahat kata-kata dalam bahasa Jepang.

Kata-kata itu dibuat Tadayoshi Saika, Profesor Sastra Inggris di Universitas Hiroshima. Terjemahan dalam bahasa Inggris juga ditatahkan di sana, "Let all the souls here rest in peace for we shall not repeat the evil."

Kata-kata Profesor Saika itu tidak ditujukan kepada Jepang atau Amerika, tetapi kepada semua umat manusia. Jangan pernah ada lagi bom atom di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com