Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buron Berbulan-bulan, Miliarder Pemilik Kapal "Maut" Korea Selatan Ditemukan Tewas

Kompas.com - 22/07/2014, 07:41 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Kepolisian Korea Selatan, Selasa (22/7/2014), mengonfirmasi bahwa mayat sesosok pria tua yang ditemukan pada 12 Juni 2014 adalah pemilik feri Sewol yang pada April 2014 tenggelam dan menewaskan 300 penumpangnya.

Kepastian soal identitas mayat ini mengakhiri perburuan berbulan-bulan atas lelaki bernama Yoo Byung-Eun (73) ini. Keluarga Yoo adalah pemilik Chonghaejin Marine Co, operator kapal Sewol tersebut.

"Memang benar bahwa tubuh, yang diyakini sebagai Yoo, ditemukan," kata seorang pejabat senior polisi kepada AFP. Mayat itu ditemukan sudah dalam kondisi membusuk pada 12 Juni 2014, di perkebunan plum di Suncheon, kota berjarak 300 kilometer di selatan Seoul.

Belum ada keterangan lebih lanjut soal dugaan penyebab kematian. DNA mayat itu cocok dengan milik kakak Yoo. Saat ditemukan, sosok itu tertelungkup di tanah, mengenakan jaket musim dingin dan bertopi.

Mayat Yo dibawa ke Seoul pada Selasa untuk analisis forensik lebih lanjut. Konferensi pers dijadwalkan berlangsung pada pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 07.00 WIB.

Yoo menghilang tak lama setelah kapal Sewol dengan 476 penumpang termasuk 325 pelajar SMA terbalik dan tenggelam pada 16 April 2014. Kecelakaan itu menewaskan 294 orang dan 10 penumpang lain sampai sekarang belum ditemukan.

Bencana ini merupakan yang terbesar dalam sejarah transportasi laut Korea Selatan. Akibat kecelakaan ini, kemarahan publik pun meluas, karena diyakini ketidakmampuan, korupsi, dan keserakahan punya andil dalam kecelakaan ini.

Kapten kapal dan 14 awaknya yang hidup setelah kecelakaan itu, menjadi tersangka dan disidang dengan beberapa di antara mereka dituntut hukuman mati. Sejak kapal tenggelam, panggilan sudah dikirim untuk Yoo menjalani pemeriksaan, tetapi selalu tak dia penuhi.

Selama Yoo menjadi buronan, hadiah 500 juta won (setara lebih dari Rp 5,5 miliar) ditawarkan untuk informasi tentang keberadaan dia, dan 100 juta won untuk keberadaan anak tertua Yoo, Yoo Dae-Kyun.

Yoo dicari otoritas penyidik setempat untuk tuduhan penggelapan dan kelalaian kriminal terkait pelanggaran peraturan perizinan kapal. Banyak anggota keluarganya sudah ditangkap sesudah kecelakaan tersebut, termasuk istri dan saudaranya. Anak perempuan Yoo juga sedang dalam proses ekstradisi dari Paris, Perancis.

Pada awal bulan ini, istri Yoo, Kwon Yun-ja (71), dituntut jaksa dengan tuduhan penggelapan. Tuduhan ini tidak terkait dengan tenggelamnya kapal tetapi untuk kasus penggelapan uang dari kelompok keyakinan yang didirikan ayah Kwon. Pada Juni 2014, ribuan polisi dikerahkan ke sebuah kompleks gereja besar untuk memburu Yoo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com