Pria China itu diculik pada Senin (19/5/2014), di Daraban, Provinsi Khyber Pakhthunkhwa yang bergolak. Pejabat setempat mengatakan turis China itu melintasi kawasan tersebut menggunakan sepeda saat diculik.
"Kami menemukan sepeda dan tas pria tersebut. Kami sudah memasukkan kasus ini sebagai kasus penculikan," kata kepala pos polisi Daraban, Mohammad Salim Khan, Selasa (20/5/2014).
Sejauh ini belum diketahui dengan pasti apa yang dikerjakan pria China tersebut di kawasan terpencil dan berbahaya itu. Polisi hanya menyebutkan pria itu memasuki wilayah tersebut dari Baluchistan.
Di ibu kota Islamabad, juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Tasnim Aslam membenarkan kabar penculikan itu dan mengatakan polisi sudah menggelar operasi pencarian.
Sementara itu salah satu faksi kelompok Tehreek-e-Taliban (TTP) atau Taliban Pakistan mengaku mereka mendalangi penculikan warga China itu.
"Kami menculik seorang warga China dan kami bertanggung jawab atas aksi ini. Dia kini berada di satu tempat dekat perbatasan Afganistan," kata Abdullah Bahar, seorang komandan Taliban di Waziristan Selatan
Pria China ini adalah warga asing terakhir yang diculik di Pakistan. Setidaknya sebanyak lima warga asing telah menjadi korban penculikan termasuk seorang pekerja kemanusiaan AS, Warren Winstein, yang diculik sejak Agustus 2011.
Selain Weinstein, dua orang turis asal Republik Ceko juga menjadi korban penculikan di Baluchistan pada Maret tahun lalu.
Pada Agustus 2008, dua insinyur asal China diculik di Lembah Swat, Pakistan. Satu orang berhasil lolos dan seorang lainnya dibebaskan setelah enam bulan disekap.
China adalah salah satu sekutu utama Pakistan yang mengucurkan investasi miliaran dolar untuk berbagai proyek infrastruktur termasuk pembangunan pembangkit tenaga nuklir, bendungan dan jaringan jalan raya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.