Pemilihan presiden Suriah pertama sejak amandemen konstitusi menggantikan sistem referendum, akan digelar meski kekerasan bersenjata yang sudah menewaskan 150.000 orang itu masih terus berlangsung.
Juru bicara pemerintah Suriah, Mohammad al-Lahham mengumumkan tanggal pemilihan presiden itu di hadapan parlemen. Dia menambahkan warga Suriah yang tinggal di luar negeri akan memilih pada 28 Mei dan para kandidat boleh mendaftar mulai Selasa ini hingga 1 Mei mendatang.
"Pemilihan presiden akan berjalan bebas dan adil serta di bawah pengawasan hukum," ujar Al-Lahham.
Namun, PBB mengecam pengumuman terkait pemilihan presiden Suriah itu dan memperingatkan langkah itu akan mengganggu resolusi politik dari konflik yang sudah berlangsung tiga tahun itu.
"Pemilihan seperti ini tidaklah sesuai dengan surat dan semangat komunike Geneva," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric di New York.
Stephane merujuk pada kesepakatan terkait transisi demokrasi sebagai basis untuk negosiasi antara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.