Menurut laporan CNN, dari 474 orang di atas kapal itu, sebanyak 368 orang telah berhasil diselamatkan, kebanyakan dari perairan yang sangat dingin di mana mereka telah melompat dari kapal itu.
Menurut sejumlah pejabat Korea Selatan (Korsel), setidaknya dua orang dipastikan tewas dan 104 orang masih belum ditemukan.
Operasi penyelamatan masih berlangsung pada pukul 14.00 waktu setempat, empat jam setelah ferry itu pertama kali mengirim sinyal marabahaya.
Pihak berwenang belum bisa langsung mengatakan apa yang menyebabkan ferry itu tenggelam. Cuaca di daerah itu pada saat kejadian bagus.
Ferry tersebut, Sewol, membawa 447 penumpang dan 27 awak. Di antara para penumpang itu, sekitar 320 orang adalah siswa sekolah menengah. Kelompok itu berangkat dari kota pelabuhan Incheon, di Seoul barat, untuk perjalan empat hari ke pulau wisata Jeju.
Pada sekitar pukul 09.00 waktu setempat, ferry mengirimkan panggilan darurat pertama. Saat itu kapal itu mulai miring.
Seorang siswa yang berhasil diselamatkan, Lim Hyung Min, mengatakan kepada televisi YTN yang merupakan jaringan CNN bahwa ia mendengar benturan keras. Ferry mulai tenggelam setelah itu. Semua orang diperintahkan untuk mengenakan jaket pelampung dan melompat, katanya. Lim mengatakan ia melompat ke laut sebelum berenang ke kapal penyelamat. "Saya harus berenang sedikit untuk sampai ke kapal agar diselamatkan," katanya. "Air sangat dingin dan saya ingin hidup."
Saat kru penyelamat berusaha mati-matian untuk menyelamatkan para penumpang, ferry itu perlahan-lahan miring pada salah satu sisinya. Setelah beberapa waktu, ferry berbobot 6.800 ton itu pun tenggelam. Hanya lambungnya yang berwarna putih dan biru saja yang tetap di atas air.
Media lokal, termasuk YTN, melaporkan bahwa semua siswa di kapal itu telah diselamatkan. Penjaga Pantai Korea Selatan belum mengkonfirmasi laporan tersebut.
Seorang penumpang bernama Kim Seung Mok mengatakan bahwa, meskipun ia dan sejumlah orang lain telah berupaya, ia tidak bisa menolong beberapa penumpang di salah satu deck. "Saya bertahan sampai saat terakhir untuk menyelamatkan orang-orang di lorong," kata Kim kepada YTN. "Namun air datang begitu cepat (sehingga) beberapa orang tidak bisa keluar."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.