Bank yang lebih dikenal dengan nama Institut Kerja Religius (IOR) mengatakan, pendapatan lembaga itu pada 2012 sebesar 117 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,3 trilun.
Pendapatan tahun lalu itu meningkat empat kali lipat dibanding pendapatan pada 2011.
"Manajemen IOR, bekerja keras untuk melakukan reformasi yaitu mengembangkan organisasi, penyesuaian, dan transparansi," kata Presiden IOR, Ernst von Freyberg.
Von Freyberg menambahkan, pendapatan IOR pada 2013 akan dipengaruhi pengeluaran terkait proses reformasi bank, yang juga akan menghadapi audit lengkap sesuai dengan undang-undang anti-pencucian uang pada akhir tahun ini.
Sejak lama, IOR memiliki reputasi ketertutupan dan intrik. Termasuk saat kebangkrutan Banco Ambrosiana pada 1980-an yang dituduh menjadi tempat pencucian uang mafia Sisilia. Salah satu pemilik saham Banco Ambrosiana adalah Vatikan.
Pemimpin Banco Ambrosiano, Roberto Calvi -sering dijuluki media sebagai "Dewa Bankir"- ditemukan tewas tergantung di Jembatan Blackfriars, London 1982.
Calvi diduga menjadi korban pembunuhan mafia dan hingga kini tak seorangpun terjerat kasus pembunuhan Calvi.
Belum lama ini, bank tersebut diselidiki pemerintah Italia terkait pencucian uang. Akibat penyelidikan itu direktur jenderal bank dan deputinya diperiksa polisi dan dipaksa mengundurkan diri tahun ini.
Pada Juni lalu, Paus Fransiskus membentuk sebuah komisi untuk memeriksa bank itu dan mencari cara untuk mereformasinya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.