Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2013, 03:19 WIB
EditorErvan Hardoko
ISLAMABAD, KOMPAS.com — Bagi sebagian pria memiliki kumis lebat merupakan kebanggaan. Salah seorang yang bangga dengan kumis lebat ini adalah Malik Amir Mohammad Khan Afridi dari Pakistan.

"Saya tak suka merokok atau minum-minum. Inilah pilihan saya dalam hidup. Saya bahkan rela tidak makan, tapi saya tak rela tak berkumis. Ini hidup saya," kata Afridi soal kumisnya.

"Orang-orang memberi saya penghormatan. Kumis ini adalah identitas saya," lanjut dia.

Afridi sudah menumbuhkan kumisnya sejak dia berusia 22 tahun. Kini, setiap hari dia butuh 30 menit untuk mengurus kumis lebatnya itu.

Afridi bahkan harus merogoh kocek hingga Rp 1,5 juta per bulan hanya untuk minyak kelapa dan sabun yang digunakannya untuk merawat kumisnya.

Namun, kebanggaan Afridi dengan kumisnya akhirnya menyeret dia ke dalam bahaya.

Pada 2009 kelompok militan Lashkar-e-Islam yang menguasai distrik Khyber di dekat perbatasan Afganistan merasa terganggu dengan kumis Afridi.

Apalagi kelompok itu tengah berupaya membuat peraturan bahwa semua pria harus mencukur kumis dan janggutnya hingga bersih.

Tak hanya soal kumis, Afridi juga menolak membayar uang keamanan 500 dollar atau sekitar Rp 5 juta per bulan. Akibatnya, sejumlah anggota Lashkar-e-Islam kemudian menculiknya.

Afridi mengenang, dia kemudian dibawa ke sebuah goa dan ditahan hingga sebulan lamanya. Para penculiknya mengatakan akan membebaskan Afridi jika dia mencukur kumisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Gulf News

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com