Salin Artikel

Timor Leste Minta Bantuan Evakuasi Warganya dari Wuhan, Selandia Baru Menjawab

Selain Negeri "Kiwi", peswat itu juga membawa warga dari Inggris, Australia, beberapa negara Pasifik, dau paramedis, dokter, dan staf baik dari kementerian luar negeri dan kementerian dalam negeri dari Wuhan.

Dilansir The Guardian Rabu (5/2/2020), pesawat dari maskapai Air New Zealand itu mendarat di Auckland sebelum pukul 18.00 waktu setempat.

Tidak ada penumpang dalam pesawat yang sakit atau menunjukkan gejala virus corona. Namun, satu orang sempat dilarang terbang setelah gagal dalam pemeriksaa kesehatan pra-terbang.

Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru, terdapat 54 warganya. Kemudian 44 residen permanen berpaspor China.

Lalu 23 orang asal Australia beserta 12 residen permanen menggunakan paspor Negeri "Panda", delapan orang dari Inggris. 17 dari Timor Leste.

Kemudian 17 orang adalah warga Papua Nugini, lima warga Samoa, empat dari Tonga, dua penduduk Fiji, dan empat sisanya dari negara lain.

Sebanyak 60 penumpang yang sudah mendaftar terlambat datang, dengan ada yang juga memutuskan menarik diri dari manifes penerbangan.

Wellington menjelaskan, setelah mendarat, sebanyak 190 orang yang dievakuasi dari Wuhan itu akan dibawa ke Pangkalan Udara Whangaparaoa untuk dikarantina selama dua pekan.

Pemerintah menyediakan wifi bagi yang ingin bekerja, dan guru bagi anak usia sekolah. Sebab menurut otoritas, penting bagi mereka mengembalikan "momen normal" secepat mungkin.

Sementara staf dari kementerian luar negeri dan kementerian kesehatan yang ikut dalam penerbangan juga akan dikarantina bersama penumpang.

Adapun bagi warga Australia, mereka akan dibawa langsung ke Pulau Natal selepas dari Auckland, di mana penerbangan itu berlangsung selama sembilan jam.

Sejauh ini, Wellington belum melaporkan adanya kasus positif virus Wuhan, meski sejumlah orang telah diisolasi dan menjalani pemeriksaan.

Bersama AS, Australia, dan delapan negara lainnya, Selandia Baru memutuskan melarang setiap pendatang yang berasal dari China.

Larangan bepergian itu akan berlaku selama 14 hari ke depan, dengan setiap 48 jam pemerintah akan melaksanakan evaluasi.

"Meski belum diketahui bagaimana cara virus itu menular, kami tetap mengambil langkah siaga, dan sementara menghentikan pergi ke daratan utama," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern.

Adapun bagi Timor Leste, keputusan Air New Zealand merupakan jawaban setelah sebelumnya, diketahui mereka sempat meminta pemerintah Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Xanana Gusmao, selepas bertemu Menko Polhukam Mahfud MD.

"Iya. Karena harus mengerti bahwa kita tidak punya fasilitas, tidak punya apa-apa. Oleh karena itu, kita minta kalau bisa (bantuan), seperti negara-negara lain," jelasnya.

Meski begitu, dalam pertemuan yang terjadi Selasa di Jakarta, Xanana mengaku tidak menjabarkan permintaan tersebut kepada Mahfud.

Selain itu, Dili juga sempat meminta bantuan pemerintah Provinsi Bali untuk melakukan karantina terhadap 17 warganya yang baru dievakuasi dari Wuhan.

Namun, Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya menolak permintaan tersebut. "Kita tak dapat menerima usulan mereka," jelasnya.

https://internasional.kompas.com/read/2020/02/05/23015561/timor-leste-minta-bantuan-evakuasi-warganya-dari-wuhan-selandia-baru

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke