Salin Artikel

Trump Marah Disebut Beri "Lampu Hijau" untuk Serangan Turki ke Suriah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan dimulainya operasi militer terhadap Kurdi di Suriah melalui akun Twitter-nya pada Rabu (9/10/2019).

Operasi militer Turki ke Suriah yang dinamakan dengan "Operation Peace Spring" itu dimulai beberapa hari setelah Trump mengumumkan penarikan sedikitnya 50 tentara AS dari Suriah utara.

Trump mengatakan, banyak pihak, termasuk dari lingkungan industri militer, yang ingin agar AS tetap mempertahankan pasukannya di Timur Tengah.

Namun Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa ini adalah saat yang tepat untuk memulangkan tentara AS dari negera konflik itu.

"Sudah waktunya untuk membawa tentara kita kembali ke rumah. Demikian adanya," kata Trump, Rabu (16/10/2019).

Namun pada saat yang sama, dia tampak tidak senang saat ditanya penyesalan setelah memutuskan menarik pasukan AS dari Suriah, keputusan yang dibuatnya setelah berbicara dengan Erdogan.

"Saya tidak memberi mereka lampu hijau. Ketika Anda membuat pernyataan seperti itu, maka itu adalah pernyataan yang tidak dapat dipercaya," ujarnya.

"Saya tidak akan terlibat dalam perang antara Turki dengan Suriah... dan jika Anda melihat orang-orang Kurdi, saya mengatakan ini dengan penuh hormat, mereka bukanlah malaikat," tambah presiden.

Keputusan Trump menarik pasukan AS dari Suriah yang dikaitkan dengan dimulainya serangan militer Turki, juga mendapat kecaman dari dalam pemerintahannya.

Sejumlah politisi senior Partai Republik, termasuk senator Lindsey Graham dan Mitch McConnell, mengecam keputusan Trump.

Sementara sejumlah pihak menyebut Trump telah meninggalkan sekutu Kurdi yang bersama-sama AS melawan ISIS di Suriah.

Namun Trump kembali menegaskan bahwa keputusannya menarik pasukan AS dari Suriah adalah hal yang tepat.

"Situasi di wilayah itu secara strategis sangat jelas dari sudut pandang Amerika. Itu bukan tanah kita," kata Trump.

"Jika Turki masuk ke Suriah, maka itu antara Turki dan Suriah. Itu bukan antara Turki dengan Amerika Serikat, seperti yang banyak orang bodoh ingin Anda percayai," tambah presiden berusia 73 tahun itu.

"Tentara kita tidak dalam bahaya, seperti sebagaimana mestinya, karena kedua negara itu memperebutkan tanah dan hal itu tidak ada hubungannya dengan kita," lanjut Trump.

Ratusan ribu warga Suriah utara telah dipaksa mengungsi dan meninggalkan tempat tinggal mereka, sementara ada laporan tentang pemerkosaan dan pembunuhan oleh militan yang menyerah.

Ratusan pendukung asing dan anggota ISIS yang ditahan di penjara dan kamp penampungan yang dioperasikan Kurdi telah melarikan diri.

Kelompok Kurdi juga telah menjalin kesepakatan dengan pemerintah Suriah untuk melindungi mereka dari serangan Turki.

Turki ingin membangun zona penyangga di dalam Suriah untuk melindungi negaranya dari Kurdi, yang diklaim terkait dengan PKK, sebuah organisasi yang ingin meraih otonomi di Turki dan dianggap Ankara sebagai kelompok teroris.

https://internasional.kompas.com/read/2019/10/17/14101431/trump-marah-disebut-beri-lampu-hijau-untuk-serangan-turki-ke-suriah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke