Salin Artikel

Pesta Hari Perdamaian Internasional, Dunia Diajak Hentikan Permusuhan

Deklarasi ini lahir pada 1948 di Paris, dan kali ini adalah tahun ke-70 deklarasi ini terbentuk.

"Sudah saatnya semua bangsa hidup sesuai dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang mengakui martabat dan kesamaan hak, yang melekat dan tidak dapat dicabut dari setiap manusia. Tahun ini adalah ulang tahun ke-70 dari dokumen berharga itu," kata Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, dilansir dari situs PBB, Jumat (21/9/2018).

Disusun oleh perwakilan negara-negara dengan latar belakang yang berlainan, dokumen ini dapat dijadikan sebagai standar umum untuk diterapkan di berbagai bangsa di seluruh dunia.

PBB mengajak semua negara untuk menghentikan permusuhan, setidaknya saat seluruh dunia merayakan perdamaian di hari ini.

Karena, tujuan awal dari dibentuknya Hari Perdamaian Internasional adalah untuk memperkuat cita-cita perdamaian di antara bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Negara-negara anggota PBB berkeyakinan perdamaian tidak akan tercipta jika langkah-langkah untuk mencapai pemerataan pembangunan ekonomi dan sosial tidak dilakukan, dan hak setiap orang tidak mendapat perlindungan.

Hak asasi manusia adalah hak semua orang.

Untuk itu, prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, yang mencakup isu kemiskinan, kelaparan, pendidikan, perubahan iklim, persamaan gender, persedian air, sanitasi, energi, lingkungan, dan keadilan sosial, perlu diaplikasikan.

Dirayakan dunia

Berbagai perayaan digelar di berbagai tempat di dunia untuk memperingati Hari Perdamaian Internasional ini.

Misalnya di Kota Hague, Belanda. Sebagian masyarakat menggelar konser perdamaian hari ini. Meskipun tidak terlalu banyak orang yang hadir, sejumlah orang yang hadir terlihat menikmati penampilan penyanyi yang sedang tampil, meskipun di ruangan terbuka dan tersengat matahari. 

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/21/19594381/pesta-hari-perdamaian-internasional-dunia-diajak-hentikan-permusuhan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke