Kesal pada FBI, Trump Habiskan Akhir Pekan dengan Makan dan Tonton TV

Newsweek melaporkan, kekesalannya itu membuat dia memilih untuk menghabiskan akhir pekan dengan merenung, makan, atau menonton acara televisi.

Trump menyampaikan kekecewaannya secara jelas dalam kicauan di Twitter.

"Hak istimewa pengacara-klien sudah mati," kicaunya pada Selasa (10/4/2018).

"Aksi perburuan terhadap penyihir," tambahnya.

Penggerebekan itu menyulut perhatian publik mengenai kemungkinan Trump akan berupaya untuk memecat Penasihat Khusus FBI Robert Mueller.

Mueller sedang menyelidiki dugaan keterlibatan Rusia yang membantu kemenangan Trump saat Pemilu Presiden AS 2016.

Sementara di kantor Cohen, agen FBI menyita sejumlah dokumen penting, termasuk informasi mengenai Stephanie Clifford, atau dikenal sebagai bintang porno bernama Stormy Daniels.

Stormy Daniels mengklaim pernah memiliki hubungan gelap dengan Trump pada 2006, namun pernyataan itu telah disangkal Gedung Putih.

Sejak insiden tersebut, Trump dilaporkan berada dalam suasana hati yang tidak nyaman. Dia kemudian menghabiskan akhir pekan dengan makan malam di Hotel Trump International dan menonton Fox News.

Setelah menyaksikan program TV, Trump mengatakan kepada penasihatnya, dia ingin menyingkirkan pejabat di Kementerian Kehakiman yang melawannya, termasuk Jaksa Agung Jeff Sessions.

Ini bukan pertama kalinya kebiasaan makan dan menonton TV Trump menjadi berita besar.

Seluruh tingkah laku Trump di Gedung Putih telah diawasi oleh orang yang bekerja bersamanya dan juga pengamat politik.

Mantan manager kampanye Trump, Cory Lewandowki, menulis sebuah buku pada tahun lalu berjudul Let Trump Be Trump. Secara rinci, dia menuliskan bahwa Trump gemar makan burger McDonald's, minum soda, dan menyukai steik matang dengan saus tomat.

Seentara, Trump pernah mengatakan kepada The New York Times pada Desember tahun lalu bahwa dia bisa menonton TV selama 8 jam. Program TV favoritnya adalah Fox & Friends di saluran Fox News.