Jelang Hari Ibu di Suriah, Serangan Roket Renggut 35 Korban Jiwa

Serangan tersebut menewaskan 35 orang dan beberapa lainnya terluka.

Dilansir dari AFP, media pemerintah melaporkan serangan dari kelompok oposisi itu jatuh di area Jaramana, kawasan perbelanjaan yang dipenuhi oleh masyarakat, termasuk pengunjung yang mencari hadiah untuk menyambut Hari Ibu.

"Tempat itu penuh dengan orang-orang yang membeli hadiah untuk hari Ibu," kata seorang saksi mata.

Seorang perawat berusia 30-an tahun yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, roket tersebut mengarah ke area perbelanjaan di samping pos pemeriksaan keamanan.

"Intensitas ledakan itu sangat mengerikan," ucapnya.

Serangan roket kemarin terjadi setelah pengeboman masif menewaskan 38 warga sipil di wilayah kelompok pemberontak di Ghouta Timur, dan beberapa hari dari kunjungan Presiden Suriah Bashar Al Assad ke garis depan untuk menemui pasukannya.

CNN mewartakan, jumlah korban tewas di Jaramana merupakan tertinggi yang dilakukan dalam sebuah serangan oleh pasukan oposisi di ibu kota Suriah.

Saluran televisi setempat bahkan menyebut insiden itu sebagai serangan teroris.

Sementara, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menyatakan, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat, sebab banyak dari warga yang menderita luka berada dalam kondisi kritis.

Hari Ibu

Di dalam kamar rumah sakit di Damaskus, Ihlam menampar kepalanya dengan perasaan sedih karena putrinya menjadi salah satu korban tewas serangan roket kemarin.

Putrinya pergi ke luar rumah untuk membeli hadiah menjelang Hari Ibu.

"Saya tidak ingin menginginkan hadiah atau apa pun," kata perempuan berusia 50-an tahun.

Serangan roket menerjang area perbelanjaan yang sibuk di Jaramana, sebuah kawasan yang penuh dengan toko-toko pakaian dan makanan murah.

Hari Ibu di Suriah jatuh pada 21 Maret, bertepatan dengan awal musim semi.

Namun, bukannya menyambut Hari Ibu dengan suka cita, masyarakat harus berada di rumah sakit Damaskus untuk menemukan anggota keluarga mereka yang menjadi korban.

Lantai dasar rumah sakit juga telah diubah menjadi unit gawat darurat dengan sejumlah besar dokter merawat korban luka.