Senator Schumer: Trump Baru Saja Melewatkan Anggaran Tembok Perbatasan

Namun, shutdown terancam bakal terjadi. Itu jika pemerintah dan Kongres tidak menemukan titik temu soal anggaran Februari.

The Independent melaporkan Selasa (23/1/2018), bakal ada dua isu utama yang menjadi batu ganjalan terbesar untuk anggaran Februari.

Yakni anggaran untuk membangun tembok perbatasan, dan Program Perlakuan Khusus untuk Imigran Anak-anak (DACA).

Senator Dick Durban berkata, pemimpin minoritas Senat, Chuck Schumer sempat mengaku sangat kecewa setelah pertemuannya dengan Presiden Donald Trump Jumat (19/1/2018).

Sebab, senator dari Demokrat tersebut begitu getol memperjuangkan program yang digagas mantan Presiden Barack Obama di 2012.

Schumer bahkan siap mendukung anggaran untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko.

Sebagai bentuk keseriusannya, Schumer menyerahkan proposal anggaran senilai 1,6 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 21,2 triliun.

Pada awal dia menjabat, Trump meminta anggaran sebesar 18 miliar dolar AS, atau Rp 239,6 triliun, untuk 10 tahun.

Proposal rancangan anggaran itu kemudian ditolak karena dianggap konyol, dan tidak sesuai dengan janji kampanye Trump.

Pada masa kampanye, Trump berjanji bakal membebankan biaya pembangunan tembok perbatasan kepada Meksiko.

Alasannya, Negeri Sombrero itu dianggap memperoleh keuntungan hingga 70 miliar dolar AS, Rp 932,6 triliun, dari Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

"Pasca-pertemuan dari Gedung Putih, Senator Schumer berkata 'sudah berakhir;" kata Durban dilansir dari Politico.

Sementara sumber Partai Demokrat, partai Schumer, mengutip Schumber bahwa "Presiden telah kehilangan kesempatan untuk membangun tembok yang diinginkannya".

Trump menanggapi kabar tersebut dengan ancaman tidak akan meloloskan DACA di pembahasan anggaran Februari.

"Setelah kekalahannya, Chuck Schumer harusnya paham bahwa tidak ada anggaran perbatasan, maka tidak ada DACA," koar Trump di Twitter-nya.