Salin Artikel

Hillary: Ucapan Selamat ke Trump adalah Hal Teraneh di Hidup Saya

Mengutip salah satu bagian buku “What Happened” yang telah dibocorkan oleh Politico, Kamis (7/9/2019), mantan Menlu AS itu menuliskan bagaimana momen dia menelepon Donald Trump untuk mengucapkan selamat sebagai hal paling aneh di hidupnya.

Hillary juga menceritakan bagaimana keadaan di hotel tempat dia menyaksikan hasil pilpres semakin “gelap” menjelang kian jelas bahwa Trump-lah yang akan menang.

Awalnya, Hillary memilih untuk beristirahat sejenak sambil menunggu hasil masuk dari satu persatu negara bagian.

Ketika dia bangun, capres wanita pertama dalam sejarah AS itu tahu benar bahwa ada yang tidak tepat.

Baca: Pertarungan Sengit Trump vs Hillary

Suaminya, mantan Presiden Bill Clinton terlihat sedang bercerutu tidak jelas.

Akhirnya Hillary menyerah dan memutuskan mengakui kekalahannya ketika mantan Presiden Barack Obama meneleponnya.

Obama memintanya untuk menelepon Trump untuk memastikan tradisi demokrasi AS tetap terjaga serta mencegah kebingungan pendukung kedua calon.

“Saya menelepon Donald Trump dan menawarkan bantuan saya untuk memastikan transisi kekuasaan berjalan dengan mulus,” tulisnya.

“Itu sungguh sesuatu yang aneh, seperti menelepon tetangga bahwa Anda tidak bisa ke acara BBQ. Singkat dan mengejutkan,” lanjut Hillary.

Memoar ketiga Hillary ini telah mengundang kontroversi. Hillary disebut menyalahkan Bernie Sanders, pesaingnya di pemilihan pendahuluan Partai Demokrat sebagai salah satu biang kerok kekalahannya.

Baca: Unggul Dua Juta Suara, Mengapa Hillary Ditetapkan Kalah dari Trump?

Dalam buku itu, Hillary menuliskan bagaimana serangan demi serangan yang dilancarkan Sanders kepada dia, hingga mengakibatkan kerusakan jangka panjang bagi citra Hillary.

Terutama ketika dia berhadapan dengan Donald Trump. Kekalahan mengejutkan mantan Ibu Negara Amerika ini tetap menjadi salah satu kejutan terbesar dalam sejarah perpolitikan AS.

Difavoritkan sejak lama untuk menjadi presiden wanita pertama AS, rupanya Hillary tidak kuasa melawan kemarahan pemilih AS terutama pemilih Pekerja Berkerah Biru ("Blue Collar").

Pemilih yang berbasis di Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan atau sering disebut Rust Belt States ini mengubur mimpi Hillary dengan kombinasi kekalahan selisih suara sangat tipis, yakni hanya 107.330 suara.

Hasil yang ironis mengingat tiga negara bagian ini rutin memilih capres dari Partai Demokrat dalam tujuh pilpres terakhir.

Baca: Kecewa Kalah Pemilu, Hillary Ingin Baca Buku dan Tak Keluar Rumah

Pemilih ini adalah pemilih kelas pekerja yang terpikat oleh gaya retorik populis Trump yang mengecam globalisasi dan perdagangan bebas.

Faktor itu yang diyakini mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan, terutama di sektor manufaktur yang dialihdayakan ke luar AS.

Hillary dijadwalkan meluncurkan memoar-nya Selasa (12/9/2017).

https://internasional.kompas.com/read/2017/09/07/20300091/hillary--ucapan-selamat-ke-trump-adalah-hal-teraneh-di-hidup-saya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke