WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sekitar enam bulan sejak pelantikan presiden AS, ternyata "perang" antara Donald Trump dan rivalnya, belum berakhir.
Lewat akun Twitter-nya, Trump menyerang Hillary dengan mengatakan, mantan menteri luar negeri itu pernah menghancurkan teleponnya dengan menggunakan palu dan "mencuci" seluruh email-nya.
Baca: Salahkan Demokrat soal Pilpres AS, Hillary Clinton Diminta "Move On"
"Mengapa kesepakatan Hillary Clinton dan Dems (Demokrat) dengan Rusia tak dicari, sementara mereka terus mencarinya di diri saya?" kata Trump.
"Si jahat H (Hillary) menghancurkan teleponnya dengan palu, 'mencuci' email, dan meminta suaminya bertemu dengna AG (jaksa agung) sebelum dia dinyatakan bersalah dan mereka kini berbicara soal pelanggaran?" tambah Trump.
Kicauan Trump ini kemungkinan besar merujuk pada laporan investigasi FBI terkait Hillary yang menggunakan email pribadi untuk keperluan resmi saat dia menjadi menteri luar negeri.
Laporan yang dirilis tahu n lalu itu memang menyebut Hillary menghancurkan setidaknya dua teleponnya yang sudah tak digunakan semasa menjadi menteri luar negeri.
Dia juga menggunakan perangkat lunak BleachBit untuk menghilangkan sejumlah surat elektroniknya.
Trump melempar kicauannya ini sehari setelah harian The Washington Post mengabarkan bahwa sang presiden kini diselidiki atas dugaan menghalangi hukum.
Menurut The Washington Post, Rabu (14/6/2017), Robert Mueller, pejabat khusus yang mengawasi investigasi campur tangan Rusia dalam pilpres AS, sedang menyelidiki adanya upaya Trump menghalangi penyelidikan itu.
Sebelumnya, Presiden Trump dihujani kritikan dari polisi Partai Demokrat maupun Partai Republik karena memecat Direktur FBI James Comey yang memimpin penyelidikan itu.
Baca: Hillary Clinton: Saya Siap Keluar dari Hutan
Comey kemudian menuduh Trump memerintahkan dia menghentikan penyelidikan yang sudah mengarah ke anggota tim kampanyenya.
Menurut Comey, Trump menyebut investigasi soal Rusia ini adalah mendung yang dia inginkan segera berlalu.