Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2017, 07:56 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Mantan Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton diminta untuk "move on".

Desakan itu muncul setelah Hillary menambah lagi nama-nama pejabat partai yang dituding menyebabkan kekalahannya dalam pemilihan presiden 2016.

"Saya kira dia punya hak untuk menganalisa apa yang terjadi, tapi kita harus bergerak maju," kata Senator Partai Demokrat, Al Franken.

Clinton pekan ini menyalahkan data pemilih dari Komite Nasional Demokrat, DNC, yang disebutnya biasa, bahkan buruk.

Selain itu, dia juga menuding Biro Penyelidik Federal (FBI), Rusia, dan media, yang berkontribusi atas kekalahannya.

Baca: Belum Move On, Hillary Sebut FBI dan Rusia Jadi Biang Kekalahannya

Dalam sebuah konferensi di California, Hillary mengatakan, "Saya mengambil tanggung jawab atas semua kebijakan yang saya ambil, namun bukan karena itu saya kalah."

Menurut dia, Partai Demokrat tidak membantunya begitu dia menjadi calon presiden dari partai.

"Saya mendapat nominasi, saya menjadi calon dari Partai Demokrat. Saya tidak mewarisi apa pun dari Partai Demokrat. Maksud saya, seperti nyaris bangkrut."

Hillary mengaku dia harus menyuntikkan uang ke partai tersebut.

"Saya kira saya juga menjadi korban dari asumsi yang meluas bahwa saya akan menang."

Andrew Therriault, mantan Direktur Data DNC, meluapkan kemarahan kepada Hillary dalam serangkaian pesan Twitter yang kini sudah dihapus.

"Kawan-kawan data DNC: tuduhan hari ini adalah f****** bull**** dan saya harap kalian memahami kebaikan yang kalian lakukan terlepas dari omong kosong itu," tulisnya.

Dia juga menulis latar belakang tentang negara-negara bagian "swing voter" -yang belum memiliki pilihan pasti- seperti Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania yang tak berhasil direbut Hillary.

Tim kampanye Hillary dikritik para pengamat politik karena tidak berkampanye lebih sering di negara-negara bagian penting tersebut.

"Timnya merasa mereka lebih tahu," kata Therriault.

Semenara Presiden Donald Trump menanggapi keluhan Hillary dengan kembali mencemooh rival lamanya itu.

"Hillary Clinton yang tidak jujur sekarang menyalahkan semua orang kecuali dirinya sendiri, menolak untuk mengatakan dia adalah calon yang payah," tulis Trump di Twitter.

Baca: Akankah Hillary Comeback dan Jadi Wali Kota New York?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com