74 Imigran Afrika Ditemukan Tewas di Lepas Pantai Libya

KOMPAS.com - Organisasi Bulan Sabit Merah Libya, Selasa (21/2/2017), mengungkapkan, sedikitnya 74 mayat imigran asal Afrika ditemukan di pantai utara Libya.

Jurubicara Bulan Sabit Merah, Mohammed al-Misrati mengatakan, perahu karet yang robek ditemukan Senin pagi dekat Kota Zawiya, di pantai Laut Tengah.

Al-Misrati memperkirakan, lebih banyak mayat akan ke permukaan air, karena perahu seperti itu biasanya mengangkut sekitar 120 orang.

Dia mengatakan, mayat-mayat itu akan dikuburkan di sebuah makam di Ibu Kota Tripoli yang disediakan bagi orang-orang tak dikenal.

Sementara, otoritas penjaga pantai Libya mengatakan, lebih dari 500 imigran diselamatkan di lepas pantai arah barat dari Zawiya hari Jumat dan Sabtu.

Temuan itu sekaligus menambah catatan jumlah kematian imigran di sepanjang rute penting penyelundupan manusia dalam beberapa bulan ini.

Telah terjadi 4.579 kematian imigran tahun lalu, di sepanjang rute penyelundupan di Mediterania antara Libya dan Italia.

Angka itu merupakan peningkatan tajam dari 2.869 kematian pada tahun 2015.

Data itu diungkapkan Fabrice Leggeri, Direktur Badan Perbatasan dan Penjaga Pantai Eropa, pekan lalu.

Pemeritahan yang saling bersaing di Libya dan banyak milisi di lapangan mengambil keuntungan dari perdagangan manusia, menjadi faktor yang mempengaruhi.

Kelompok-kelompok HAM telah mendokumentasikan kasus penyiksaan migran, pemerkosaan dan kerja paksa.

Libya telah menjadi negara yang sebagian besar tanpa hukum sejak pemberontakan 2011.

Pemberontakan itu memicu perang saudara yang menyebabkan terbunuhnya diktator Moammar Gaddafi.