Muluskan Kerja Sama Ekonomi, Presiden Putin Berkunjung ke Turki

ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin (10/10/2016), tiba di Istanbul sekaligus perjalanan dinas pertamanya ke Turki setelah penembakan jet tempurnya oleh militer negeri itu pada November tahun lalu.

Putin dijadwalkan menggelar pembicaraan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan menghadiri sebuah kongres energi dalam kunjungan kerja satu hari itu.

Keduanya sudah pernah bertemu dua kali sejak Juni lalu untuk memperbaiki hubungan diplomatik kedua negara yang sempat terjun bebas ke titik terendahnya.

Kedua pertemuan itu digelar di kampung halaman Putin di St Petersburg dan di sela-sela konferensi G20 di China belum lama ini.

Putin dijadwalkan berpidato dalam pembukaan Kongres Energi Dunia pada Senin siang waktu setempat yang disusul pembicaraan bilateral dengan Erdogan di Istana Yildiz peninggalan Kekalifahan Ottoman.

Usai jet tempurnya ditembak militer Turki, Rusia menerapkan sanksi ekonomi  seperti larangan penerbangan, yang sekarang sudah dicabut, dan langsung meningkatkan kunjungan wisatawan Rusia ke Turki.

Rusia dan Turki memiliki pandangan berbeda soal Suriah. Moskow adalah pendukung kuat Bashar al-Assad sementara Ankara ingin agar Assad segela terguling dari kekuasaannya.

Beberapa bulan lalu Turki sangat vokal mengecam menuduh Rusia melakukan kejahatan perang di Suriah. Namun kini, Turki tak berkomentar apapun saat Rusia membantu pasukan Suriah membombardir kota Aleppo yang dikuasai pemberontak.

Sejumlah analis telah lama menduga Moskwa dan Ankara sangat mampu mengesampingkan perbedaan demi keuntungan bersama di saat hubungan kedua negara mulai membaik.

Kedua negara kini fokus untuk memperkuat kerja sama termasuk untuk mencapai target level perdagangan bilateral hingga 100 miliar dolar dalam setahun.