Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, 12.800 Polisi di Turki Dicopot Terkait "Kudeta Gulen"

Kompas.com - 04/10/2016, 21:00 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki, Selasa (4/10/2016) membebastugaskan 12.800 polisi karena tuduhan terkait percobaan kudeta militer di bawah komando Fethullah Gulen, 15 Juli lalu.

Dalam pernyataan yang diunggah ke situs Kepolisian Turki disebutkan, mereka yang dirumahkan diduga terkait dengan pergerakan yang digagas Gulen.

Disebutkan pula, sebanyak 2.523 polisi yang dicopot adalah mereka yang menjabat sebagai kepala kepolisian dalam berbagai tingkatan.

Sebelum ini, puluhan ribu orang dicopot dari pekerjaan mereka di lembaga pemerintahan, baik di militer, kepolisian, lembaga hukum, dan pemerintahan, karena tuduhan serupa.

Ada tak kurang dari  32.000 orang yang dituduh terkait dengan upaya makar tersebut, dan mendapat ganjaran dari pemerintah berkuasa.

Tak terkecuali, lusinan jurnalis yang diduga dipekerjakan oleh Gulen di media-media yang ada di Turki.

Baca: 32.000 Tersangka Pengikut Fethullah Gulen Akan Diadili di Turki

Selain itu, Pemerintah Turki pun telah menutup sekolah, lembaga sosial dan yayasan, bahkan lembaga medis yang diduga terkait dengan Gullen.

Partai oposisi utama di Turki dan kelompok pembela hak asasi manusia menuduh Pemerintah Turki menggunakan kekuatan dalam konteks "darurat" untuk membungkam pandangan yang berseberangan.

Dengan klausul "darurat", maka pemerintah dapat mengambil keputusan sepihak tanpa meminta persetujuan parlemen.

Minggu lalu misalnya. Pemerintah menutup setidaknya 12 stasiun televisi yang terhubung dengan kelompok Kurdi.

Pemerintah setempat berdalih, keberadaan mereka dapat mengancam keamanan nasional.

Tak tanggung-tanggung, penutupan siara pun diberlakukan terhadap sebuah stasiun televisi yang menayangkan film kartun bagi anak-anak dengan bahasa Kurdi.

Sementara Gulen, yang hidup dalam pengasingan di Pennsylvania, Amerika Serikat, berulang kali membantah keterlibatannya dalam kudeta militer tersebut.

Kudeta itu telah berujung pada tewasnya 270 orang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com