Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat AS Yakin 99,9 Persen Jet Rusia Jatuh karena Bom

Kompas.com - 09/11/2015, 14:00 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) tampak semakin yakin bahwa bom terorislah yang menjatuhkan jet penumpang Rusia di Sinai, Mesir, pada akhir Oktober lalu.

Keyakinan yang terus menguat itu dikemukakan oleh beberapa pejabat senior AS di komunitas intelijen, militer dan keamanan nasional kepada kepada CNN, sebagaimana dilaporkan jaringan televisi itu, Minggu (8/11/2015) waktu setempat.

Seorang pejabat mengatakan "99,9 persen yakin," bahwa ledakan bom telah menjatuhkan pesawat itu, seorang pejabat yang lain mengatakan "mungkin sekali."

Pernyataan-pernyataan tersebut lebih kuat ketimbang yang disampaikan Presiden Barack Obama pada Kamis lalu ketika ia mengatakan "kemungkinan" ada bom di dalam pesawat Metrojet 9268, yang hancur di atas Semenanjung Sinai pada 31 Oktober 2015 dan menewaskan semua 224 orang di dalamnya.

Kantor berita Reuters sebelumnya melaporkan bahwa para investigator Mesir juga merasa  yakin 90 persen bahwa suara yang terdengar pada detik terakhir di kotak hitam merupakan ledakan yang disebabkan bom. (Lihat: Investigator 90 Persen Yakin Jet Rusia Jatuh karena Bom)

"Indikasi dan analisis sejauh ini atas suara di kotak hitam menunjukkan bahwa itu bom," kata anggota tim investigasi Mesir itu kepada Reuters, yang meminta namanya tidak disebutkan karena sensitivitas persoalan. "Kami 90 persen yakin bahwa itu bom."

Saat diminta untuk menjelaskan sisa keraguannya yang 10 persen, investigator itu enggan menjelaskan.

Namun pemimpin para investigator Mesir terkait penyidikan kecelakaan tersebut, yaitu Ayman al-Muqaddam, pada Sabtu mengutip sejumlah kemungkinan lain sebab kecelakaan, antara lain ledakan karena bahan bakar, kerapuhan logam pesawat, atau baterai lithium yang overheating.

Pesawat Airbus A321 yang dioperasikan Metrojet berangkat kota wisata Sharm el-Sheikh di Mesir menuju St. Petersburg di Rusia.

Keyakinan yang kian menguat bahwa ada bom di dalam pesawat muncul saat otoritas Rusia terus menerbangkan jenazah para korban untuk diidentifikasi.

Sebuah pesawat keempat pemerintah Rusia yang membawa jenazah korban terbang hari Minggu kemarin dari Kairo ke St. Petersburg, di mana upacara perkabungan diadakan di Katedral St. Isaac di kota itu. Lonceng katedral tersebut dibunyikan 224 kali untuk mengenang para korban.

Sejauh ini, sebanyak 58 jenazah korban telah diidentifikasi melalui tes DNA, lapor televisi Rusia, Rusia 24.

Sementara itu pada hari Minggu, beberapa pakar Rusia tiba di Sharm el-Sheikh untuk melakukan pemeriksaan keamanan di bandara kota itu. Mereka telah memusatkan pekerjaannya di area sebelum keberangkatan, kata wakil direktur bandara, Hani Ramzy, kepada kantor berita Rusia yang dikelola negara, RIA Novosti.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Arkady Dvorkovich, mengatakan pada Minggu bahwa kelompok kedua dan ketiga para pakar Rusia akan segera berangkat dari Moskwa dan mereka akan memeriksa semua bandara besar di Mesir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com