Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zimbabwe Jual 24 Ekor Gajah ke China

Kompas.com - 06/07/2015, 19:11 WIB
HARARE, KOMPAS.com - Sebanyak 24 ekor gajah berusia muda dijual pemerintah Zimbabwe ke China, delapan bulan setelah gajah-gajah itu ditangkap di wilayah timur laut negeri tersebut.

Para gajah itu, yang rata-rata berusia lima tahun, merupakan bagian dari 27 ekor gajah yang ditangkap tahun lalu di Taman Nasional Hwange. Nantinya ke-24 gajah ini akan menghuni Taman Safari Chimelong, sebuah kawasan wisata yang luas di dekat kota Guangzhou, wilayah selatan China.

Sejumlah aktivis kesejahteraan hewan mengklaim telah mendapatkan informasi bahwa sebanyak 20 ekor gajah dan delapan ekor singa dikirim ke China lewat bandara internasional Harare, Zimbabwe, pada Minggu (5/7/2015).

Klaim ini tak dapat diverifikasi, meski Menteri Lingkungan Hidup Zimbabwe Saviour Kasukawere membenarkan sejumlah gajah segera meninggalkan Harare dalam waktu dekat.

"Pemerintah Zimbabwe memutuskan menjual sejumlah gajah untuk mendapatkan dana yang akan digunakan untuk membiayai upaya melawan perburuan liar," ujar Kasukawere.

Kasukawere menambahkan, otorita pengelola taman-taman nasional di Zimbabwe kekurangan dana untuk memerangi perburuan liar. Apalagi sejak tahun lalu setelah pemerintah AS melarang para warganya kembali dengan membawa hewan buruan dari Zimbabwe dan Tanzania.

"Kami harus mencari uang dari sumber apapun. Saya harap warga Zimbabwe yang peduli serta para aktivis penyayang hewan internasional mau pergi dan memeriksa keberadaan gajah-gajah Zimbabwe di China," ujar Kasukawere.

Lalu berapa harga gajah-gajah itu? Otorita yang mengurus kehidupan liar Zimbabwe memperkirakan seekor gajah dihargai 25.000 poundsterling atau sekitar Rp 518 juta per ekor.

Rowan Martin, seorang ahli gajah ternama Zimbabwe dan seorang pakar ekologi, dipekerjakan pemerintah untuk mencatat dokumen komprehensif tentang pemindahan para gajah itu dari alam liar ke penangkaran.

Apalagi sebelum penerbangan sembilan jam ke China lewat Dubai, para gajah itu harus melalui perjalanan darat selama 10 jam dari Taman Nasional Hwange menuju bandara internasional Harare.

"Setelah sekitar enam bulan, para gajah muda itu akan dijinakkan. Sehingga perjalanan nanti tak terlalu membuat mereka trauma. Butuh waktu dua tahun lagi untuk benar-benar menjadikan mereka hewan domestik," ujar Martin.

Martin menambahkan, Zimbabwe sudah bertahun-tahun mengekspor gajah ke seluruh dunia. Dan, rumah baru para gajah muda ini di China, jika dibanding dengan kebun binatang di AS atau Eropa, berukuran jauh lebih besar dan luas.

"Tantangan terbesar para gajah di penangkaran adalah kebosanan. Mereka tak boleh dibiarkan merasa bosan sehingga harus selalu diberi stimulus," lanjut Martin.

Pada Senin (6/7/2015), Menteri Kasukawere mengatakan ke-24 ekor gajah itu sudah tiba di China dengan menggunakan pesawat kargo sewaan dan sejauh ini kondisi para gajah itu sangat baik.

Taman Safari Chimelong yang memiliki luas sekitar 121 hektare itu, memiliki 20.000 hewan termasuk populasi koala terbesar di dunia di luar Australia.

Namun, tempat ini kerap dikecam para aktivis penyayang hewan karena penanganan buruk terhadap para binatang yang ada di dalam taman itu. Penjualan gajah ke China itu mendapatkan banyak kecaman dari para aktivis penyayang hewan termasuk aktor kawakan Pierce Brosnan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com