Kedua perempuan itu, Greta Ramelli dan Vanessa Marzullo, diyakini telah disekap sejak Agustus lalu oleh Nusra Front, sebuah kelompok afiliasi Al Qaeda, termasuk di antara sejumlah orang Barat yang telah diculik oleh Nusra dan kelompok militan Negara Islam atau ISIS di Suriah. ISIS telah memenggal sejumlah tawanan, termasuk wartawan Amerika.
Tidak segera jelas mengapa Ramelli dan Marzullo dibebaskan atau tepatnya bagaimana mereka bisa pulang.
"Greta Ramelli dan Vanessa Marzullo bebas, mereka akan segera kembali di Italia," kata kantor Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, dalam sebuah pesan di Twitter.
Pemerintah Italia mengatakan Agustus lalu bahwa kedua perempuan itu memberikan layanan kesehatan di kota Aleppo di Suriah utara ketika mereka diculik.
Dalam sebuah video di YouTube yang tampaknya diproduksi para penculik mereka pada pertengahan Desember dan dirilis beberapa minggu lalu, kedua perempuan itu mengatakan bahwa nyawa mereka dalam bahaya. Mereka memohon kepada pemerintah Italia untuk mengambil tindakan guna menyelamatkan mereka.
"Kami Greta Ramelli dan Vanessa Marzullo," kata Ramelli yang membaca pernyataan tertulis dalam bahasa Inggris. "Kami memohon kepada pemerintah kami dan para mediatornya untuk membawa kami pulang ke rumah sebelum Natal. Kami berada dalam bahaya besar dan kami bisa dibunuh. Pemerintah kami dan para mediatornya bertanggung jawab atas nyawa kami."
Dalam video itu, Marzullo memegang selembar kertas yang menunjukkan tanggal, 17 Desember 2014. Kedua perempuan itu mengenakan cadar warna hitam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.