Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belgia Tewaskan 2 Teroris untuk Cegah "Serangan Berskala Besar"

Kompas.com - 16/01/2015, 05:05 WIB

BELGIA, KOMPAS.com - Kepolisian Belgia mengkonfirmasi telah menewaskan dua orang dalam penyergapan anti-teror di kota Verviers, Kamis (15/1/2015). Penyergapan dilakukan terhadap kelompok yang diduga memiliki kaitan dengan kelompok Islam radikal di Suriah. Kelompok itu disebut mempersiapkan "serangan dalam skala besar".

Dilansir dari Reuters, Jumat (16/1/2015), juru bicara kejaksaan Eric Van Der Sypt mengatakan, selain menewaskan dua orang, aparat keamanan juga menahan satu orang. Ketiganya merupakan warga negara Belgia, yang melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata saat akan ditangkap.

Ketiga orang itu disebut Van Der Sypt sedang menyiapkan serangan ke sejumlah obyek vital di Belgia, antara lain kantor polisi. Serangan dilakukan setelah salah satu di antaranya baru pulang dari Suriah. Pengamanan pun akan diperketat untuk mencegah terjadinya aksi teror.

"Pencarian ini bagian dari investigasi terhadap sel operasional yang anggotanya baru saja pulang dari Suriah," kata Van Der Sypt.

Van Der Sypt menceritakan kejadian saat petugas anti-teror berusaha menangkap ketiga orang itu. Polisi mengepung lokasi yang menjadi tempat tinggal pelaku. Tapi saat akan ditangkap, pelaku melepaskan tembakan dengan senapan militer dan pistol ke arah polisi federal.

Hingga saat ini, menurutnya, ketiga orang itu tidak ada kaitannya dengan pelaku teror di Paris, Perancis. Van Der Sypt juga mengatakan bahwa penyergapan tidak dilakukan terkait serangan teror di Paris yang terjadi di kantor majalah satir Charlie Hebdo dan kosher yang menewaskan 17 orang. Menurut Van Der Spyt, penyergapan bagian dari operasi anti-teror yang disiapkan sebelum penembakan Charlie Hebdo terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com