Dalam pernyataannya, kelompok yang menamakan diri Dewan Hukum Islam Deir al-Zor memberi waktu bagi para perempuan kawasan itu hingga Sabtu (22/2/2014) untuk mengenakan hijab.
Namun, dalam pernyataan itu kelompok tersebut tidak menyebutkan hukuman yang akan dijatuhkan kepada mereka yang tidak mematuhi peringatan ini.
Kelompok-kelompok militan bersenjata kini menjadi pihak yang paling kuat dalam pemberontakan melawan Presiden Bashar al-Assad yang mengklaim diri sebagai penjaga sekularisme di Suriah.
"Karena dosa itu adalah penyebab tertundanya kemenangan, maka dewan kota Deir al-Zor menyarankan kebajikan dan mencegah perbuatan jahat," demikian pernyataan yang diunggah ke media sosial, Facebook.
Bulan lalu, Human Right Watch (HRW) melaporkan Front Al-Nusra dan Negara Islam Irak dan Mediterania Timur (ISIL) mulai memberlakukan hukum Islam di wilayah kekuasaan mereka dengan memerintahkan para perempuan mengenakan burka.
Berdasarkan wawancara dengan para pengungsi Suriah, HRW menambahkan kedua kelompok garis keras itu juga memberlakukan diskriminasi dengan melarang perempuan, terutama yang tak mengenakan busana Muslim, bepergian dengan bebas, bekerja atau bersekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.