Aslam sebelumnya disebut berhasil lolos dari sembilan kali usaha pembunuhan. Ia menjadi sasaran terkait dengan posisinya sebagai Kepala Anti-Teror di Karachi, dan dikenal keras terhadap kelompok militan.
Kelompok Taliban menyatakan tewasnya Aslam sebagai "kemenangan besar". "Sudah lama kami ingin menghabisinya karena ia banyak membunuh dan menyiksa anggota kami," kata Juru Bicara Taliban, Sajjad Mohmand.
Ia menjelaskan, Taliban secara khusus melatih pelaku bom bunuh diri yang menarget Aslam. Menurut Mohmand, Taliban juga masih terus menarget petugas lainnya untuk dibunuh.
Pada tahun 2011, kelompok militan menyerang rumah Aslam dengan bom mobil, menewaskan delapan orang. Namun, semua anggota keluarga Aslam selamat.
"Saya tak akan menyerah. Saya akan beri pelajaran bagi para militan itu," kata Aslam menanggapi serangan waktu itu.
Di Karachi, kota berpenduduk 18 juta jiwa, petugas polisi sering kali menangani puluhan mayat dalam sehari. Kota itu juga dikenal sebagai satu di antara kota yang paling dipenuhi kekerasan di dunia.
Tahun lalu tercatat sedikitnya 200 polisi tewas tebunuh di kota itu.
Menurut keterangan polisi, satuan tugas yang dipimpin Aslam membunuh tiga anggota Taliban, hari Kamis lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.