Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Dikabarkan Kembangkan Senjata Elektromagnetik

Kompas.com - 04/11/2013, 22:49 WIB
SEOUL, KOMPAS.com — Badan intelijen Korea Selatan (NIS), Senin (4/11/2013), mengatakan, Korea Utara menggunakan teknologi Rusia dalam mengembangkan senjata gelombang elektromagnetik untuk melumpuhkan peralatan elektronik militer Korea Selatan.

Di hadapan parlemen Korea Selatan, NIS mengatakan, teknologi Rusia itu dibeli Korea Utara beberapa waktu lalu untuk mengembangkan senjata elektromagnetik (EMP).

Senjata EMP biasa digunakan untuk merusak dan melumpuhkan peralatan elektronik. Pada level energi yang lebih tinggi, senjata EMP memiliki daya rusak yang bisa memengaruhi pesawat terbang dan obyek lainnya.

NIS juga mengatakan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandang serangan siber akan digunakan bersama dengan serangan nuklir dan rudal saat menyerang Korea Selatan.

Bahkan, lanjut NIS, Korea Utara berupaya meretas telepon pintar warga dan membujuk warga Selatan untuk menjadi informan mereka. Korea Utara bahkan diyakini memiliki 3.000 personel pasukan perang siber.

Korea Utara sudah mengumpulkan informasi tentang lokasi penyimpanan bahan kimia, cadangan minyak hingga jalur kereta api bawah tanah, terowongan, dan jaringan kereta api di kota-kota besar Korea Selatan.

NIS menambahkan, para agen mata-mata Korea Utara juga beroperasi di China dan Jepang untuk menyebarkan propaganda pro-Pyongyang.

Seorang anggota parlemen Korea Selatan mengatakan, Korea Utara melakukan ribuan serangan siber ke Selatan selama beberapa tahun belakangan dan menimbulkan kerugian hingga 805 juta dollar AS.

Serangan itu tak hanya ditujukan terhadap institusi militer, tetapi juga bank, badan-badan pemerintah, stasiun televisi, dan situs web media massa.

Pemerintah Korea Utara membantah tudingan mendalangi serangan siber. Bahkan Pyongyang menyebut Korea Selatan sengaja membuat tuduhan palsu untuk "mengipasi" ketegangan di antara kedua negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com